Pengaruh Body Shaming Terhadap Kesehatan Mental si Body Shamer

- 11 Januari 2021, 15:18 WIB
bodu shaming
bodu shaming /thecitizen.co.tz

GALAMEDIA - Insecure, body shaming dan belajar mencintai diri sendiri sangat berpengaruh pada pikiran dan bermuara nantinya pada kesehatan mental.

Setiap orang pasti pernah mendapatkan perlakukan body shaming, entah saat first impression atau bertemu dengan orang yang sudah lama tidak bertemu. Hal tersebut berdasarkan pengalaman seseorang.

Pengalaman traumatis yang dialami korban yaitu saat dia kecil, korban mendapatkan ejekan, body shaming bahkan bullying oleh teman-temannya, sehingga dia merasa bahwa semua orang membenci dia, dan pada akhirnya dia menamankan dipikirannya bahwa “ga ada yang mau temenan sama orang jelek, dekil pendek, kaya lo!”.

Baca Juga: Dikabarkan Jokowi Tunjuk Listyo Sigit Prabowo Jadi Calon Kapolri, Jimly Asshiddiqie: Mesti Didukung

Walaupun ejekan, body shaming dan bullying mereka anggap sebagai candaan semata, tetapi hal tersebut menjadi tertanam pada otaknya sebagai hal traumatis dan dia menagganggap dirinya underrated.

Tidak hanya sampai disitu, semakin tahun semakin juga berkembang rasa insecure, benci pada dirinya sendiri dan rasa ingin bunuh diri selalu ada. Dengan ditambah juga masalah hidup lainnya yang membentuk dirinya sekarang yang di-diagnosed memiliki bipolar atau borderline personality disorder (BPD).

Lalu apa yang harus kita lakukan saat mendapatkan perlakuan body shaming?
Be your self! Orang yang berkomentar negative terhadap fisik kita, dia tidak pernah tau sejauh mana perjuangan kita untuk mendapatkan hasil seperti sekarang.

Baca Juga: Besok, 15 Juta Bahan Baku Vaksin dari Sinovac Akan Tiba di Indonesia dan Akan Diproduksi Bio Farma

Mulailah mencintai diri sendiri, seperti campaign yang pernah disampaikan oleh idol group asal korea selatan BTS dalam campaign mereka bersama UNICEF yaitu Love MySelf.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x