Menciptakan Daya Tarik Perpustakaan

- 18 Februari 2021, 12:30 WIB
Buku Pelayanan Perpustakaan
Buku Pelayanan Perpustakaan /PT Refika Aditama



GALAMEDIA - Selama pandemi ini, barangkali salah satu tempat yang lama tutup adalah perpustakaan.

Dengan posisinya yang banyak menciptakan kontak fisik, baik orang dengan orang, maupun orang dengan buku, maka perpustakaan sulit dibuka secara normal.

Hal ini jelas menciptakan jurang makin menganga untuk literasi Indonesia.

Saat kondisi normal pun, perpustakaan jelas bukan tempat favorit masyarakat kita.

Hal ini bermuara dari aktivitas membaca, yang juga bukan kesukaan mayoritas publik.

Maka itu, sekalipun dalam lingkup orang perpustakaan, banyak sesamanya bertanya.

Bagaimana caranya memajukan perpustakaan di tanah air?

Baca Juga: Minhyuk MONSTA X, Naeun APRIL, dan Jaehyun NCT Akan Tinggalkan Posisi MC Acara Musik Inkigayo

Merujuk awal buku yang satu ini, jawaban menarik diberikan penulis buku yang memang pustakawan dan dosen sarjana dan magister Ilmu Perpustakaan di UIN Alauddin Makassar.

Menurutnya, agar perpustakaan maju dan menarik minat publik, maka tirulah yang dilakukan para khalifah di era dinasti Abbassiyah fase pertama.

Saat itu, dipimpin oleh Abu Ja'far Al-Mansyur, Harun Al-Rasyid, dan Abdullah Al-Makmun.

Ketiganya sangat memelihara buku, baik berkonten agama atau umum, baik karya Muslim atau bukan, demikian pula dengan periode produksinya lama ataupun di zamannya.
Harun Al-Rasyid selalu menekankan pasukan tentaranya agar tidak merusak kitab apapun yang ditemukan di medan perang.

Khalifah Al-Makmun bahkan sampai menggaji banyak penerjemah bahasa Yunani agar khasanah ilmu sampai di masyarakatnya.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 18 Februari 2021, Roni Menyelamatkan Nana, Lalu Mau dibawa Kemana?

Maka, tak heran, di zamannya saat itu, pusat khilafah di Baghdad, Irak menjadi salah satu pusat perabadan.

Singkatnya, perpustakaan berhasil itu adalah buah kerja sama.

Semua stakehoolder bekerjasama, pemimpian sebuah institusi mendukung dan cinta ilmu, pustakawan mampu menjaga dan memelihara buku, serta fungsi perpustakaan terasa adanya di sebuah lingkungan.

Guna mencapai poin terakhir yakni berfungsinya perpustakaan, buku ini hadir dengan menjelaskan jawabannya.

Yakni signifikansi pelayanan perpustakaan, adanya kompetensi pustakawan, adanya sikap dan etika pelayanan perpustakaan, bagusnya pelayanan teknis.

Baca Juga: Mantan Wali Kota dan Sekda Kota Bandung Positif Covid-19 dan Dirawat di RSKIA

Termasuk ada pelayanan pemustaka, adanya pendukung kinerja pelayanan pustakawan, serta adanya evaluasi kinerja pelayanan pustakawan.

Seluruh bahasan yang tercakup dalam 7 bab itu pastinya saling melengkapi dan kait mengkait, sehigga kepuasaan masyarakat pengguna (pemustaka) akan terjadi pada akhirnya.

Jika salah satu elemen ini tidak berelasi, maka otomatis pula pemberian layanan pun tidak akan maksimal dan sulit menumbuhkan kembangkan minat baca publik.

Seluruh tahapan ini dilengkapi contoh dan ulasan yang singkat, padat, dan menarik sehingga menjadikan pembaca buku dapat mudah memahami sekaligus mengimplementasikan cara pemberian pelayanan tersebut.

Baca Juga: Subhanallah, 4 Manfaat Puasa Senin Kamis, Salah Satunya Bisa Cegah Penyakit Alzheimer yang Belum Ada Obatnya

Cocok dibaca oleh pustakawan dan calon pustakawan agar penguasaan ilmu di dalamnya, kelak bisa menghantarkan kesuksesan posisi dan daya atraksi perpustakaan sebagaimana pernah direngkuh di zaman Dinasti Abasiyyah dulu. Semoga.***


Judul: Pelayanan Perpustakaan
Penulis: Iskandar
Penerbit: PT Refika Aditama
Cetakan: Juli 2020
Halaman: 172
ISBN: 978-623-706-0659
Harga: Rp58.000

Muhammad Sufyan Abdurrahman
Dosen Prodi Digital Public Relations FKB Telkom University
[email protected]

Seluruh materi dalam naskah ini merupakan tanggung jawab pengirim. Gugatan, somasi, atau keberatan ditujukan kepada pengirim

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x