Tak Sekedar Soal Mudik, Operasi Ketupat Polri Kini Menjadi Operasi Kemanusiaan

- 24 Mei 2021, 05:45 WIB
Ilustrasi penyekatan arus balik di Gerbang Tol Palimanan
Ilustrasi penyekatan arus balik di Gerbang Tol Palimanan /Humas Jabar

 
GALAMEDIA - Setiap tahun, dalam rangka memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat 7 (tujuh) hari  menjelang dan sesudah hari  Raya Idul  Fitri atau lebaran  Polri, selalu, siap memberikan pengamanan,  dalam rangka operasi khusus kemanusiaan yang disebutkan dengan Operasi Ketupat.

Dengan tugas pokok memberikan kenyamanan ketika masyarakat merayakan hari Raya Lebaran  dengan kegiatan pulang kampung atau mudik.

Sepanjang perjalanan jajaran kepolisian bertugas mengatur arus lalu lintas dan berdiri Pospam ditempat rawan kemacetan dan termasuk rawan kejahatan. Di Jawa Barat operasi kemanusian disebut Operasi Ketupat Lodaya.

Baca Juga: Objek Wisata di Rancabali Ramai Dipadati Pengunjung, Komitmen Pemkab Bandung Dipertanyakan

Domain,  menjaga keamanan, dan ketertiban  dalam negeri ( Kamdagri ) sepenuhnya menjadi adalah kewenangan Polri.

Namun, Polri tetap  melakukan kerjasama dengan unsur  terkait lainnya,   mulai dari  pemerintah pusat, Pemda,  TNI, ASN,Linmas, Pramuka, PMI dan stakeholder serta pemangku kebijakan lainnya. 2/ 3 kekuatan Polri,  ikut terlibat dalam  pam khusus operasi ketupat.

Ada yang berbeda dalam operasi ketupat saat ini, sudah 2 tahun negara kita belum terbebas dari wabah Covid 19. Sehingga dibanding dengan tahun - tahun sebelumnya beban yang dilaksanakan Polri semakin kompleks. Sebelum imbas Covid 19.

Operasi kemanusian hanya dilaksanakan dalam rangka pengamanan arus lalu lintas (Kamtibcarlantas), ketika mudik dan balik,  atas kemacetan yang terjadi diberbagai tempat, khususnya jalur tertentu seperti di Jawa Barat, daerah Nagreg, Pantura dan jalur lainnya.

Kurun waktu dua tahun pasca penyebaran Covid-19. Tugas dan beban kerja kepolisian selain pengaturan arus lalu lintas, menjaga kamtimbas kondusif (aman dari gangguan kejahatan), ada beban lain yang harus dilaksanakan jajaran kepolisian, yaitu penyekatan terhadap warga masyakarat yang melakukan mudik.

Baca Juga: Sebut Maroko dan 5 Negara Ini Sebagai Penjajah, Gun Romli: Kenapa Hanya Israel?

Berdasarkan Referensi Surat Edaran Satgas Covid 19, Republik Indonesia Tanggal 22 April 2021 sampai dengan 24 Mei 2021. Dengan  Nomor Surat Edaran  12 tahun 2021, tanggal 26 Maret 2021, kemudian Surat Edaran N0 13 tanggal 7 April 2021 dan Addendum No.13 tahun 2021 tanggal 21 April 2021, karena pertimbangan covid 19 yang masih melanda Indonesia.

Terintegrasi.
Bersyukur penyekatan arus mudik dan balik,  juga pengamanan obyek wisata, dilakukan secara terintegrasi antara Polri dan unsur terkait lainnya seperti pemerintah pusat, daerah , TNI, ASN, Dishub. Satpol PP, Kesehatan  ( PMI) termasuk penyekatan, bandara, pelabuhan, terminal bus, kereta api juga objek wisata.

Sehingga beban kerja dapat dilakukan secara bersama - sama. Anjuran tidak mudik yang disampaikan pemerintah, menuai pro dan kontra.

Bahkan ada oknum masyarakat,   sebut saja Kardun, menyerukan  penerobosan penyekatan yang dilakukan Polri/TNI dan unsur terkait lainnya tidak tanggung-tanggung seruan tersebut dilakukan melalui media sosial dan menjadi viral di kalangan masyarakat.

Baca Juga: Demokrat Tak Percaya Hasil Survei Nobatkan PDIP Partai Bersih: Apa Mungkin?

Beruntung Polri bertindak sigap dan menangkap pelakunya. Sehingga kegaduhan segera tereliminasi. Dalam rangka operasi Ketupat Lodaya 2021, sebagai gambaran di Kota Bandung, terdapat  9 Pospam,  sekaligus sebagai  lokasi penyekatan yaitu,Pospam Cibeureum, Pasir  Koja , Terminal Ledeng,  Pospam Cibiru, GT tol Pasteur, Kopo, Bubat, Pasir Koja dan terusan Gt Mohammad Toha.

Covid-19 di Jabar

Pasca mudik dan balik lebaran 2021, Berdasarkan evaluasi dari Sub Data dan Kajian Epidemilogi Devisi Penanganan  Kesehatan Satuan Tugas Covid-19.  

Salah satu contoh krusial, adalah terjadinya penumpukan tempat wisata Batu Karas, di Pangandaran dimana terjadi penumpukan pengunjung dan abai terhadap protokol kesehatan.

Hingga akhirnya  Pemerintah Kabupaten Pangandaran ( Bupati, Kapolres dan Dandim), melakukan tindakan tegas dengan  penutupan objek di wilayah Pangandaran.

Baca Juga: Tanggapi Ketidakhadiran Ganjar di Acara PDIP, Ferdinand: Bukan Masalah, Santai Saja!

Bandung kondusif

Situasi Kota Bandung, sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat, secara umum tetap kondusif, walaupun sebelum hari raya lebaran terjadi beberapa aksi unjuk rasa terkait Tunjangan Hari Raya  dan aksi Unjuk Rasa Aliansi Ormas Islam terkait Agresi Israel ke Palestina, begitupun.

Situasi secara dapat dikendalikan oleh jajaran Polrestabes Bandung,  termasuk pelaksanaan Operasi Ketupat Lodaya 2021, yang didalam pelaksanaanya  ada penyekatan arus mudik dan balik,  bagi warga masyarakat yang akan masuk kota Bandung, dapat dikendalikan oleh jajaran Polrestabes Bandung dengan back up satuan atas ( Polda Jabar).

Ini dicapai tentunya berkat kerja sama seluruh jajaran Polrestabes baik Polsek, satuan fungsi dan stake holder serta  pengambil kebijakan lainnya

tentu dengan kepiawaian , perencanaan dan  pengendalian yang baik dan terintregrasi, oleh Kabag Ops Polrestabes Bandung AKBP Asep Pujiono dengan mandat  dari  Kapolrestabes dan Waka Polrestabes Bandung.

Baca Juga: Guru Besar UNAIR Sebut Data Bukan Tanggung Jawab Pemerintah, Said Didu : Prof Boleh Belajar Lagi

Sehingga sampai saat ini Kota Bandung tetap kondusif termasuk Operasi ketupat Lodaya 2021.

Semoga keberhasilan ini menjadi penyemangat bagi anggota pelaksana dilapangan termasuk jajaran staf operasional. Akhirnya kerja keras berbuah manis bagi Polri. Bravo Polrestabes Bandung dan jajarannya.

Pengirim:
H. Jaenudin
Alumnus STIA LAN Bandung, pemerhati kepolisian dan sosial

Seluruh materi dalam naskah ini merupakan tanggung jawab pengirim. Gugatan, somasi, atau keberatan ditujukan kepada pengirim

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x