Merumahkan para Penghuni Rumah: Etimologi Rumah dalam Bahasa Arab

- 10 Juli 2021, 08:13 WIB
Ihsan Faisal
Ihsan Faisal /Dok Pribadi

GALAMEDIA - Stay at home. Kalimat itu saat ini begitu sering terdengar dan gencar disampaikan oleh semua orang. Dari mulai pemerintah yang memiliki otoritas kebijakan untuk rakyatnya; para ulama, pendeta, dan tokoh agama lainnya sebagai penyampai pesan keagamaan untuk umatnya; para guru, dosen, sampai ketua RT pun ikut mengucapkan kalimat yang sama.

Perintah tinggal di rumah saat mewabahnya virus (covid-19) merupakan ikhtiar yang terbaik bagi masyarakat di seantero jagat ini. Tidak melakukan aktivitas apapun di luar rumah; dari mulai kerja, dagang, olah raga, travelling, sampai ibadah sekalipun sementara ini harus dilakukan di rumah masing-masing. Maka muncullah istilah Work From Home (WFH), Study at Home, Pray at Home, dan lain-lain.

Baca Juga: Edhy Prabowo Minta Bebas dari Dakwaan: Saya Sudah 49 Tahun, Tak Bisa Menanggung Beban Berat

Penulis tergerak untuk kembali menggoreskan pena setelah melihat realita diberlakukannya PPKM Darurat khusunya wilayah Jawa dan Bali dari 3-20 Juli 2021. Konsekuensi dari adanya aturan tersebut berdampak terhadap seluruh aspek kehidupan masyarakat, baik dalam hal ekonomi, sosial, ritual ibadah, dan sebagainya.

Etimologi “rumah”

Dalam Bahasa Arab, istilah rumah tak kurang dari empat kata yang dipakai untuk menunjukkan hal tersebut. Di antaranya : Bait, Daar, Maskan, dan Manzil. Lantas apa makna fungsional “rumah” sehingga diistilahkan dalam empat kata tersebut ?

Baca Juga: Bansos BPNT Rp 200 Ribu Segera Cair Juli 2021, Cek Link dan Syarat Mendapatkannya di Sini

  1. Bait

Kata “bait” atau “buyuut” (plural) berasal dari kata Baata-Yabiitu  yang artinya bermalam. dari kata ini  kita mendengar istilah Mabit (bermalam) atau Ahlu al Bait. Dalam konteks ini rumah berfungsi sebagai tempat untuk bermalam bagi para penghuninya. Ketika ada seruan tinggal di rumah, itu artinya mengingatkan kembali para penghuninya untuk bisa kembali bermalam di rumahnya.

Mungkin selama ini ada orang yang karena kesibukannya tidak pernah bermalam/tidur di rumahnya, berpindah dari satu kota ke kota lain, dari negara ke negara lain, atau bahkan dari hotel ke hotel lain, maka saatnya sekarang bisa kembali merasakan tidur/bermalam di tempat aslinya, kumpul dengan isteri dan anak-anak tercinta.

Merasakan kembali empuk dan nyamannya tempat tidur keluarga, sifat manjanya anak-anak di tempat tidur, atau bahkan tempat tidur bisa dijadikan playing ground bagi keluarga.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x