UNICEF Soroti Peningkatan Jumlah Generasi Muda yang Alami Gangguan Mental, Adakah Solusinya?

- 8 Oktober 2021, 19:03 WIB
Foto penulis./dok.istimewa
Foto penulis./dok.istimewa /

GALAMEDIA - Mempunyai jiwa yang sehat, serta mental yang tangguh dan kuat merupakan faktor utama yang mempengaruhi produktivitas seseorang.

Apalagi pada generasi muda, sehat jasmani dan rohani mutlak diperlukan agar bisa menjadi anak-remaja yang ceria, kreatif dan inovatif.

Sayangnya, di era modern saat ini generasi muda justru banyak yang mengalami gangguan mental.

Perasaan tertekan dan depresi seolah menjadi penyakit yang sulit disembuhkan. Hingga akhirnya menghantarkan generasi muda pada keputusasaan dan memilih untuk mengakhiri hidupnya.

Sungguh mengejutkan, laporan yang dirilis oleh UNICEF pada 5 Oktober 2021, berkaitan dengan meningkatnya jumlah generasi muda dari kalangan remaja dan anak-anak yang kesehatan mentalnya terganggu.

Apalagi, kondisi pandemi memperparah kondisi kesehatan mental generasi muda yang sebelumnya pun telah rapuh.

Baca Juga: Permintaan Pembubaran Densus 88 Oleh Fadli Zon jadi Kontroversi, Husin Shihab: Kok Wakil Rakyat Nyinyir

Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore, mengungkapkan: "Dampaknya besar dan yang tampak hanyalah puncak dari gunung es. Sebelum pandemi sekalipun, telah ada begitu banyak anak terbebani masalah kesehatan mental yang tidak memiliki jalan keluar".

"Investasi yang dikerahkan oleh pemerintah-pemerintah dunia untuk kebutuhan di bidang ini terlalu sedikit. Belum banyak yang mengaitkan pentingnya kesehatan mental yang baik dengan kualitas masa depan seseorang." (Unicef.org)

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x