Inovasi Mesin Pasteurisasi Susu Skala UKM Berbasis Double Jacket dengan Posisi dan Jenis Pengaduk Bervariasi

- 7 Desember 2021, 13:36 WIB
Jaka Rukmana,  mahasiswa Sekolah Pascasarjana, Program Studi Doktor ilmu Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB University.
Jaka Rukmana, mahasiswa Sekolah Pascasarjana, Program Studi Doktor ilmu Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB University. /

Sehingga pasteurisasi yang sesuai yaitu pasteurisasi yang dilakukan dengan suhu dan lama waktu yang sesuai agar pemanasan seragam pada setiap bagian dari produk.
Pasteurisasi merupakan penanganan pangan menggunakan panas dengan suhu dibawah 100OC, dengan tujuan untuk meminimalisir keberadaan mikroorganisme patogen, inaktifasi enzim dan memperpanjang umur simpan (Fellows, 2009).

Adapun suhu yang biasa digunakan untuk pasteurisasi bervariasi didasari dengan beberapa metode pasteurisasi yakni LTLT (Low Temperature Long Time), metode ini biasanya digunakan pada pasteurisasi batch untuk pasteurisasi skala kecil. Lalu ada metode HTST (High Temperature Short Time), HHST (Higher Heat Short Time), dan UHT (Ultra High Temperature), metode ini digunakan pada pasateurisasi continue pada skala menengah sampai besar.

Proses pasteurisasi susu dengan metode konvensional memiliki beberapa kelemahan. Salah satu kelemahan metode konvensional yakni kurang tepatnya penggunaan suhu pemanasan. Kurang tepatnya suhu pemanasan ini akan berpengaruh pada protein susu yang akan mengalami degradasi dan tidak terinaktivasinya seluruh bakteri pada susu.

Baca Juga: Head To Head Persib Bandung vs Persebaya Surabaya, Pertandingan Diprediksi Akan Sangat Ketat

Menurut (Hoque et al., 2018) pemanasan susu menggunakan kompor yang optimal untuk menginaktifasi bakteri yakni pada suhu 75OC dengan penurunan bakteri dari 2x105 CFU.mL-1 hingga 20 CFU.mL-1. Pemanasan susu menggunakan metode konvensional memiliki kekurangan lainnya berupa rendahnya efisiensi pemanasannya, efisiensi kompor dalam pemanasan hanya sebesar 58,8%.

Dengan rendahnya efisiensi pasteurisasi metode konvensial ini susu yang dipasteurisasi pun tidak akan optimal, yang akan berimbas pada banyak atau tidak nya mikroorganisme patogen yang terkandung. Oleh karena itu perlu dilakukannya inovasi teknologi pasteurisasi untuk memperbaiki kualitas dan meningkatkan produksi susu yang baik, sehingga didapatkan harga jual yang meningkat.

Inovasi yang dilakukan oleh penulis yakni membuat mesin pasteurisasi metode batch (holder proces) yang otomatis dan juga praktis. Beberapa hal yang praktis yang dapat menunjang produktifitas diantara lainnya detachable agitator dan adjustable agitator position.

Detachable Agitator merupakan salah satu fitur yang di terapkan pada rancang bangun mesin pasteurisasi ini, dimana secara harfiah diartikan sebagai pengaduk yang dapat dilepas-pasang, sedangkan Adjustable Agitator Position adalah fitur yang disematkan dengan tujuan untuk mengatur posisi pengaduk saat proses pasteurisasi.

Baca Juga: Prabowo Subianto: Negara Kaya Tanpa Pertahanan Kuat Akan Diinjak dan Didikte Bangsa Lain!

Inovasi lainnya yang dilakukan pada teknologi pasteurisasi yaitu dengan mengganti media pemanas menggunakan Minyak Jelantah. Hal ini dikarenakan banyaknya jumlah minyak jelantah yang dihasilkan dari limbah industri pangan, dan bahkan menurut (Badan Pusat Statistik, 2019) nilai ekspor minyak jelantah mencapai US$ 37.3 Juta, dan jumlah ini terus meningkat seiring waktu dari tahun 2015.

Nama minyak jelantah diartikan sebagai minyak yang sudah dipakai atau minyak bekas. Secara umum minyak goreng, atau minyak nabati memiliki kapasitas panas spesifik sebesar 1.67 Kj/KgK. Kapasitas panas spesifik ini merupakan besarnya panas atau kalor yang diperlukan untuk mengubah suhunya sebesar satu derajat.

Berbeda dengan air yang memiliki kapasitas panas spesifik sebesar 4,19 Kj/KgK (Engineering ToolBox, 2003). Dengan artian lain kalor yang dibutuhkan untuk menaikan atau menurunkan satu derajat dari minyak sayur lebih rendah dibandingkan dengan air, hal ini menjadi salah satu alasan digunakannya minyak jelantah sebagai media pemanas.

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x