Situs Cimandor: Sejarah Dan Pelestarian

- 25 Januari 2022, 11:48 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Metro Lampung News/Lutfi Yulisa/


GALAMEDIA - Situs Cimandor ialah sebuah tempat sumber air untuk penghidupan warga sekitar. Situs Cimador berlokasi di RW 09 Mekarsari, Kelurahan Pasirbiru, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Bandung.

Situs yang berada dikelurahan pasirbiru yang dipimpin oleh Adad Mujahidin, SE., M.M dan di wilayah RW. 09  yang diketuai oleh Agus Shalahudin,S.S,M.Pd situs telah ada kurang lebih dari tahun 1915.

“Tahun 1915, pas zaman Belanda dibangunnya,” kata Wangsit salah satu warga yang masih menjaga dan mempertahankan Situs Cimandor.

Menutur Wangsit pemberian nama “Cimandor” karena yang membuat situsnya adalah mandor kebun kopi.

Baca Juga: Alasan Ridwan Kamil Usulkan Tol Cisumdawu Ganti Nama Jadi Tol Ali Sadikin

Dahulu yang sekarang telah menjadi bagian wilayah RW 10 adalah kawasan kebun kopi yang sekaligus dimandori oleh Pak Mandor itu, Pak Wangsit juga tidak memberi tahu nama asli dari Mandor itu hanya memberi keterangan Mandor saja.  

Pembuatan Situs Cimandor yang dibuat oleh Mandor di atas tanah yang dihibahkan oleh Ibu Ileng. Mandor dan istrinya dimakaman di daerah RW 10 yang dulunya adalah kebun kopi.

Biasanya pada bulan Maulud warga mandi bersama di Situs Cimandor. Narasumber tidak memberi tahu alasan warga melakukan kegiatan itu, hanya saja wangsit menuturkan yang dilakukan warga itu adalah tradisi yang turun temurun dari para orang tua terdahulunya.

Tidak hanya mandi bersama warga meramaikan acara itu dengan menyawer uang koin ke kolam air Situs Cimandor dan wargapun berebut untuk mengambil uang koin tersebut.

Bahkan yang  ikut mandi saat bulan Maulud tidak hanya dari warga sekitar tapi dari daerah Cimahi pun ada.

Baca Juga: Peluang Persib Raih Gelar Juara Masih Terbuka, Robert Alberts Bertekad Sapu Bersih 14 Laga Sisa

Keajaiban kata yang dipilih oleh Wangsit untuk menggambarkan keistimewaan Situs Cimandor. Karena ia pernah mandi waktu shubuh di Situs Cimandor, saat beliau berangakat dari rumah menuju Situs Cimandor merasakan sangat kedinginan, tapi setelah beliau mandi di Situs Cimandor bukan menambah dingin tapi beliau merasakan kehangatan pada tubuhnya.

Situs Cimandor mengalami renovasi pada tahun 2013 dari Dinas, Situs Cimandor mengalami perubahan yang sangat signifikan, menurut Pak Wangsit Situ Cimandor jadi seperti WC umum yang sebelumnya hanya kolam penampungan sumber mata air.

Sebelum direnovasi Situs Cimandor sangatlah asri memiliki tujuh sumber pancuran mata air tapi setelah pembangunan, pancuran itu tidak ada.

Wangsit sempat protes kepada dinas untuk mengembalikan lagi keasrian Situs Cimandor. Akhirnya bangunan yang telah dibangun sebelumnya dirobohkan sebagian.

Baca Juga: Persib Tertahan di Posisi 3 Klasemen Liga 1, Robert Sebut Peluang Juara Masih Terbuka

Karena menurut Wangsit pembangunan Situs Cimandor malah menghilangan keasrian situs bahkan lebih dari itu yaitu tradisinya juga ikut hilang. Menurut pak wangsit juga Situs Cimandor setelah dibangun merasa kehilangan rohnya atau kesakralannya.

Pada tahun 2015 disekitar Situs Cimandor dibangun sebuah komplek yang menurut Pak Wangsit menjadi salah satu penyebab menyurutnya air di Situs Cimandor.

Pada tahun 1990 ada prusahaan yang ingin membeli Situs Cimandor seharga Rp300 juta

“Engga bapak jual, karena bapak merasa mempunyai tanggung tawab untuk menjaga situs tersebut, sebagai rasa syukur kita terhadap situs cimandor, kita harus menjaganya karena tidak semua wilayah mempunyai situs sumber air untuk kehidupan.” ujar Wangsit.***
   

Pengirim:
Diftar Arrizaq Syahid
Mahasiswa Universitas Islam Nusantara

DISCLAIMER: Seluruh materi dalam naskah ini merupakan tanggung jawab pengirim. Gugatan, somasi, atau keberatan ditujukan kepada pengirim.

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x