Belajar Memaknai Pentingnya Komunikasi di Ruang Pendidikan

- 14 Mei 2022, 17:50 WIB
Rahmat Suprihat, S.Pd, Pegiat Pendidikan Kota Bandung./dok.IST
Rahmat Suprihat, S.Pd, Pegiat Pendidikan Kota Bandung./dok.IST /

GALAMEDIA - Beberapa waktu yang lalu sempat ramai juga apresiasi dan penilaian masyarakat yang berhubungan dengan gaya bicara seorang Menko Luhut Binsar Pandjaitan (LBP).

Pernyataan dan gaya komunikasinya yang kurang "manis" terkadang menimbulkan berbagai penilaian miring.

Suatu waktu seorang LBP menyampaikan pernyataan bahwa pandemi di Indonesia masih terkendali. Dia menantang siapa pun yang menuding pemerintah tak bisa mengendalikan Covid-19 untuk datang menemuinya.

"Jadi kalau ada yang berbicara bahwa tidak terkendali keadannya, sangat-sangat terkendali. Jadi yang bicara tidak terkendali itu bisa datang ke saya nanti saya tunjukin ke mukanya bahwa kita terkendali," ujar Luhut.

Jelas sontak saja pernyataan LBP tersebut membuat netizen memberikan nilai merah kepada dirinya, bagaimana tidak dalam suasana pandemi LBP mengeluarkan pernyataan instruktif dan ini jauh dari rasa kepekaan.

Baca Juga: Ridwan Kamil Dorong Pelaku UMKM Jawa Barat Hemat Karbon

Seperti diketahui bahwa makna Komunikasi berdasarkan KBBI adalah "suatu proses ketika seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain".

Komunikasi dapat berbentuk verbal dan nonverbal. Jadi intinya komunikasi itu adalah jembatan penghubung.

Dan seperti ungkapan bijak bahwa komunikasi menjadi jembatan dalam rangka menghadirkan persamaan konsepsi positif dari sebuah persepsi yang berbeda dan bahkan sangat mungkin termasuk menjadi bagian dari upaya untuk membangun kebersamaan memaknai konsep berpikir dari sebuah permasalahan yang diperbincangkan.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x