Tiada Dikotomi dalam Kemasyarakatan

- 14 Juli 2020, 20:39 WIB
Buku Teori Sosiologi Antropologi
Buku Teori Sosiologi Antropologi /

Judul: Teori Sosiologi Antropologi
Penulis: Prof Endang Komara, M.Si  
Penerbit: PT Refika Aditama
Cetakan: 2019
Halaman: 242
ISBN: 978-623-706-0086
Harga: Rp73.000

Dulu ada kelas IPA dan IPS di SMA terutama era 80/90-an, salah satu ciri utamanya adalah dari bobot pelajaran sosiologi. Jadi, anak IPA sama sekali tidak menerima pelajaran yang sering disebut-sebut "pelajaran hafalan" tersebut.

Ini ditambah streotipe jika anak IPA adalah anak-anak serius yang senang pelajaran utak-atik angka. Sebaliknya sosial, mungkin karena lebih banyak hafalan daripada angka tersebut, maka dinilai lebih santai dan tak kaku.

Belakangan kita tahu, baik dari matakuliah umum di bangku kuliah, dan terutama setelah membaca buku yang satu ini, sesungguhnya dalam kehidupan nyata tidak ada pemisahan tersebut.

Baca Juga: Wali Kota: Biar Saja Dianggap Kejam Menindak Tegas Pelanggar Protokol Kesehatan

Baik anak IPA dan atau IPS, keduanya sama-sama memerlukan minimal pemahaman maksimal praktek yang baik dari ilmu sosiologi.

Sebagai bagian dari ilmu sosial, sosiologi dan antropologi, memiliki perbedaan signifikan dari perbedaan metode dan substansi dari ilmu pengetahuan alam.

Jika pelajaran pengetahuan alam semisal biologi fokus pada gejala-gejala alam, maka sosiologi dan antropologi akan menelisik gejala-gejala kemasyarakatan.

Baca Juga: Warga Pantura Minta Perda Ponpes dan Masalah Kekeringan Diselesaikan

Ilmu sosiologi amat sangat luas karena yang dipelajari adalah kebutuhan apapun latar belakang pendidikannya. Yakni tentang interaksi sosial, gejala sosial, organisasi sosial, struktur sosial, proses sosial, dan perubahan sosial di masyarakat itu sendiri.

Teori utama di ilmu ini adalah fungsionalisme struktural, teori konflik, dan teori interaksi simbolik. Tiga teori ini fokus membahas manusia dan dipandang cukup berpengaruh karena sering digunakan mengkaji berbagai fenomena sosial.

Karena itu, sering juga disebutkan, sosiologi adalah ilmu tentang masyarakat.

Baca Juga: Ducati Nyatakan Andrea Dovizioso Siap Bertarung pada MotoGP Spanyol 2020 di Sirkuit Jerez

Sementara Antropologi adalah ilmu yang membahas mengenai budaya masyarakat etnis. Di dalamnya, dipelajari aneka warna bentuk fisik, masyarakat, dan kebudayaannya. Jadi, antropologi lebih menukik dari ilmu sosiologi yang sifatnya general kepada seluruh aspek kemasyarakatan.

Adapun yang dipelajari antropologi antara lain masalah asal dan perkembangan manusia secara biologis, perkembangan manusia atau evolusi secara biologis, perkembangan dan persebaran aneka ragam kebudayaan manusia, dan  perkembangan dan persebaran aneka ragam bahasa, dan asas-asas dari masyarakat dan kebudayaan manusia dari aneka ragam suku bangsa yang tersebar di seluruh dunia kontemporer.

Baca Juga: Usai Diperiksa Polisi Soal Prostitusi Online, Begini Kondisi Terkini Hana Hanifah

Jika implementasi sosiologi bersifat umum, maka latar belakang antropologi lahir dari ketertarikan masyarakat Eropa dalam melihat budaya, ciri fisik, dan adat istiadat yang berbeda.

Seluruh konsep besar ini dituangkan dalam enam bab buku yang menarik dan layak dikoleksi terutama bagi para pembelajar.

Enam bab tersebut adalah Bab I Ruang Lingkup Sosiologi, Bab II Teori Sosiologi, Bab III Sistem Sosial Budaya, Bab IV Dinamika Sosial Budaya, Bab V Masyarakat Perdesaan dan Perkotaan, serta Bab VI Antropologi.

Manakala kehidupan masyarakat modern kian komplek, saat bersamaan etnis dan suku bangsa juga makin tergerus eksistensinya, maka sesungguhnya ilmu tentang masyarakat dan suku bangsa tak lagi terdikotomi kebutuhan anak IPA apa anak IPS. Semua kita perlu terus belajar. ***

Pengirim:
Muhammad Sufyan Abdurrahman
Dosen Prodi Digital Public Relations FKB Telkom University
[email protected]

Seluruh materi dalam naskah ini merupakan tanggung jawab pengirim. Gugatan, somasi, atau keberatan ditujukan kepada pengirim

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x