Kenormalan Baru dan Berkendara dengan Mobil

- 26 Juli 2020, 17:43 WIB
ist
ist /

Realita di lapangan

Konsentrasi CO2 yang tinggi di dalam kabin mobil telah dibuktikan oleh penulis sendiri, yang mana telah melakukan pengukuran konsentrasi karbon dioksida di dalam mobil jenis multipurpose vehicle (MPV) atau kendaraan multi guna, dengan kapasitas 7 orang.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tingkat konsentrasi karbon dioksida di dalam kabin dapat mencapai hingga 5000 ppm setelah 30 menit pengukuran untuk kondisi mobil berjalan (40 km/jam), kecepatan blower level 2, dan 4 orang di dalam mobil.

Baca Juga: Rawat Inap dan Poned Puskesmas Ciawi Tasikmalaya Dialihkan Sementara

Dalam jangka waktu yang lebih lama atau sekitar 3 jam, konsentrasinya dapat mencapai hingga 14.000 ppm, dengan kondisi mobil berjalan (40 km/jam), kecepatan blower level 2, dan 7 orang di dalam mobil.

Tingkat konsentrasi CO2 pada 5000 – 14000 ppm, berdasarkan berbagai peneltian sebelumnya, dapat mengakibatkan rasa kantuk, sakit kepala, lesu, kemurungan, penurunan fokus, dan penurunan fungsi kognitif yang signifikan. Dengan demikian, berlama-lama di dalam mobil bisa berakibat fatal kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan berkendara.

Solusi Teknis

Oleh karena itu, pengemudi harus cermat memerhatikan pengaturan mode sirkulasi udara dalam kabin mobil, yang mana sebaiknya disesuaikan dengan kondisi lalu lintas dan lingkungan.

Baca Juga: Tak Pernah Diprioritaskan Istana, Frustrasi Pangeran Harry Cemburu dan Marah pada Pangeran William

Pertama, apabila volume lalu lintas tidak terlalu padat, maka penggunaan mode sirkulasi udara yang dianjurkan adalah mode outside air (memberikan suplai udara segar dari lingkungan ke dalam kabin).

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x