Resensi Buku: Pesantren dan Dinamika Manajemen Pendidikannya

- 6 Oktober 2020, 09:25 WIB
Pengelolaan Pendidikan Islam Teori dan Praktek
Pengelolaan Pendidikan Islam Teori dan Praktek /istimewa




Judul: Pengelolaan Pendidikan Islam Teori dan Praktek
Penulis: Dr Hasbiyallah & Nayif Sujudi
Penerbit: PT Remaja Rosda
Cetakan: September 2019
Halaman: 295
ISBN: 978-602-446-369-4
Harga: Rp77.000

GALAMEDIA - Masyarakat Jawa Barat terhenyak mendengar dua pesantren besar di Tasik dan Kuningan didera Corona. Puluhan santri positif dan akhirnya institusi pendidikan tertua di Indonesia pun terpaksa dihentikan sementara.

Situasi ini mengingatkan ketika awal-awal pagebluk melanda April lalu, saat ummat Islam mulai masuk bulan puasa dan puncaknya Idul Fitri lalu. Saat itu, pesatren yang biasanya tengah ramai-ramainya malah terpaksa menyepi dalam senyap keterpaksaan.

Ya, salah satu elemen tarbiyah Islam yang tak bisa dinafikan sampai kapanpun adalah pesantren. Sebuah entitas yang terutama diwali ormas Nahdlatul Wathan tahun 1924 silam di Surabaya, yang lalu bersatu dengan Nadlatut Tujjar bidang perniagaan dan Tashwirul Afkar bidang keilmuan dan kebudayaan, membentuk ormas terbesar Islam, Nahdlatul Ulama.  

Baca Juga: Senang dan Belum Leganya Tenaga Honorer K2 dengan Keluarnya Perpres Nomor 98 Tahun 2020

Pesantren pun kini bermetaforsa dengan sematan pesantren modern. Ada juga yang mendaku sebagai Islamic Boarding School.

Biayanya? Tak kalah mahal dengan International School, karena sarana prasarana memang tak kalah mumpuni. Termasuk beberapa pesantren modern dan Islamic Boarding School yang ada di kawasan Bandung Raya.

Akan tetapi, tahukah Anda, merujuk dua penulis buku ini, pasang surut pesantren sebenarnya sudah sering terjadi di tanah air? Bahkan, sejumlah pesantren tak berbekas punah ditinggalkan santri hingga masyarakat sekelilingnya.

Baca Juga: Wali Kota Bandung Wacanakan Pembatasan Sosial Berskala Kecil (PSBK)

Tak ada juga kader penerus di sana. Karena itulah, posisi pesentren yang mulai menggeliat tadi, seyogyanya tidak membuat terlena. Sematan modern tak boleh berhenti sebatas nama, namun disertai manajemen konsisten di dalamnya.

Itu pula kiranya yang pernah diajarkan ulama besar pendiri NU, Yai Hasyim Asyari. Ketika kebanyakan pesantren saat itu cenderung tak geluti ilmu duniawi, pesantren miliknya mengundang guru ilmu umum bahkan termasuk Bahasa Belanda.

Sempat kontroversi, namun nama harumnya hingga sekarang menunjukkan ketepatan langkah yang dilakukan.   

Baca Juga: Planet Mars Besok Berada di Posisi Terdekat dengan Bumi, Bisa Disaksikan dengan Mata Telanjang
 
Menggunakan konsep manajemen modern seperti dari Henry Fayol (penemu konsep legendaris P-O-A-C), buku ini menekankan lima langkah yang harus istiqomah dilakukan lembaga tarbiyah Islam.

Pertama, penyusunan perencanaan yang matang dan selaras tujuan, visi, dan misi. Kedua, mengatur dan mengorganisasi kegiatan, wewenang, penugasan, dan pertanggungjawaban. Ketiga, mampu mengatur sumber daya secara profesional, lebih bijak, dan lebih pandai. Keempat, menggerakan seluruh sumber daya sesuai fungsinya yakni memberikan motivasi tinggi kepada seluruh santri dan asatidz-nya.

Dan terakhir, pengawasan yakni evaluasi perencaaan dan pelaksanaan, sehingga terus terjadi penyempurnaan.   

Baca Juga: Emil kukuhkan Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Jawa Barat

Uraian singkat itu dikupas dari sisi teori maupun pendekatan praktek dalam 9 bab pada buku yang hampir 300 halaman ini.

Selain dikupas dari multiperspektif, buku ini punya derajat implementasi dan reliabilitas tinggi karena salah satu penulisnya (Dr. Hasbiyallah) adalah Dosen Fakultas Tarbiyah UIN sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren Al-Wahdah, Kota Bandung.

Dengan derajat universalitas ajaran Islam, bahkan buku ini pun tetap bisa diakses oleh mereka non Muslim yang tertarik bahan ajar manajemen pendidikan. ***

Pengirim:
Muhammad Sufyan Abd
Dosen Digital Public Relations Fakultas Komunikasi Bisnis Telkom University
[email protected]

Seluruh materi dalam naskah ini merupakan tanggung jawab pengirim. Gugatan, somasi, atau keberatan ditujukan kepada pengirim

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x