Generasi Terbaik Lahir Dari Sistem Terbaik

- 14 Oktober 2020, 10:39 WIB
/

GALAMEDIA - Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Bangka Belitung (Babel) membatalkan surat yang berisi mewajibkan siswa SMA atau sederajat membaca buku 'Muhammad Al Fatih 1453' yang ditulis Felix Siauw. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung Muhammad Soleh mengatakan secara umum dirinya belum sepenuhnya membaca buku tersebut. Menurutnya, siswa harus membaca buku tersebut agar tahu sejarah.

Sementara itu, Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama Bangka Belitung menyayangkan dan mengkritik keras apa yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Babel.

"Harapan Felix Siauw di halaman 314 adalah agar generasi-generasi yang ada (generasi Islam) membenamkan ide-ide kufur lalu menggantinya ide-ide Islam yang orisinil dengan generasi yang akan meninggikan kalimatullah dan membangkitkan kembali kaum Islam dalam penerapan syariat Islam dalam bentuk khilafah Islam," kata Ketua PW Nahdlatul Ulama PWNU Bangka Belitung, KH Jaafar Siddiq, saat ditemui detikcom di Pondok Pesantren, Jumat (2/10). "

Baca Juga: Sejak Kapan Maulid Nabi Muhammad SAW Diperingati? Ini Dia Asal Usul

Adanya pelarangan untuk membaca buku tentang kisah Muhammad Al-fatih ini tentu membuat kita bertanya-tanya. Siapa sebenarnya Muhammad Al-fatih ini dan apa yang membuat buku ini awalnya harus dibaca oleh peserta didik?. Muhammad Al-fatih adalah seorang pemuda hebat yang di usia 23 tahun mampu menaklukkan Konstantinopel di Romawi Timur.

Sejak kecil Muhammad Al-fatih memang mendapatkan pendidikan yang luar biasa dari kedua orang tuanya, dimana di usianya yang masih kecil ia sudah menguasai 7 bahasa, hafal Al-Qur'an 30 juz, belajar hadist-hadist, belajar ilmu fiqih, matematika, ilmu falaq dan strategi perang.

Muhammad Al-fatih juga di didik agar memiliki mental seorang penakluk. Kehebatan Muhammad Al-fatih ini juga tidak terlepas dari kegigihan dan keyakinannya untuk merealisasikan bisyaroh dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Kalian pasti akan membebaskan Konstantinopel, sehebat-hebat pemimpin (panglima perang) adalah pemimpinnya dan sekuat-kuatnya pasukan adalah pasukannya.” (HR Ahmad)⁣.

Baca Juga: BLT BPJS Tahap 1-4 Tersalurkan ke 11,9 juta Pekerja, Menaker Mulai Singgung Pencairan Termin Kedua

Dengan adanya kewajiban membaca kisah Muhammad Al-fatih ini sebenarnya sangatlah bagus, karena para generasi muda bisa mencontoh sosok Muhammad Al-fatih ini. Karena pada faktanya saat ini generasi muda justru lebih banyak mencontoh artis-artis Korea ataupun artis-artis Barat.

Sehingga wajar mereka tidak bisa menjadi generasi yang unggul dan hebat seperti Muhammad Al-fatih, karena sosok teladan mereka hari ini adalah prodak sistem Kapitalisme sekuler yang sangat jauh dari Islam. Generasi muda memang seharusnya membaca kisah-kisah inspiratif seperti Muhammad Al-fatih, karena dengan mereka mengenal sosok Muhammad Al-fatih dan memahami kisah Muhammad Al-fatih bisa mengangkat mentalitas generasi agar menjadi bangsa yang unggul, karena kerja kerasnya semata membuktikan bisyarah.

Sebenarnya hehebatan, kesuksesan dan kesholehan Muhammad Al-fatih ini tentu tidak terlepas dari sistem yang diterapkan saat itu yakni sistem pemerintahan Khilafah. Khilafah menerapkan aturan Islam secara kaffah dan tentunya memiliki sistem pendidikan terbaik sehingga mampu menghasilkan pemuda-pemuda hebat seperti Muhammad Al-fatih. ***

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x