Seperti Apakah Seharusnya Seorang Auditor Syariah?

- 19 Oktober 2020, 14:35 WIB
/


GALAMEDIA - Dunia bisnis pada hari ini makin menunjukkan perkembangannya seiring dengan berkembangnya teknologi. Tak hanya bisnis konvensional yang selama ini dikenal di masyarakat, sekarang juga bisnis syariah juga mulai digemari. Berbagai kajian dalam sudut pandang islam mengenai transaksi-transaksi bisnis yang baru saja bermunculan di era teknologi semakin banyak diadakan. Masyarakat pun membutuhkan pengetahuan lebih mengenai hukum islam terkait transaksi sehari-hari.

Kebutuhan seorang sumber daya manusia dalam akuntansi syariah juga dibutuhkan untuk menunjang lembaga-lembaga yang mulai mengadakan kegiatan berbasis syariah agar prinsip-prinsip syariah tetap berjalan dengan baik di dalamnya terutama di lembaga keuangan. Kehadiran seorang auditor syariah yang memiliki kompetensi di bidang syariah sangat dibutuhkan seiring berkembangnya lembaga keuangan syariah yang ada. Tidak hanya mumpuni di bidang akuntansi secara umum namun juga ahli dalam ilmu perbankan dan juga ilmu syariah.

Di Malaysia, setidaknya ada 3 kompetensi yang harus dipenuhi oleh seorang auditor syariah yaitu pengetahuan,keterampilan dan kompetensi khusus lainnya. Pengetahuan mengacu pada dasar keilmuan yang harus dimiliki seseorang. Pengetahuan meliputi pengetahuan umum yang didapatkan seseorang dari kurikulum formal dalam pembelajaran di universitas. Ilmu yang diturunkan mengacu pada sumber utama yang diturunkan oleh Allah SWT. Ketika ilmu itu ditanamkan dalam program pengembangan di dalam perusahaan maka pekerja yang berkompeten dapat menerapkannya di dalam lembaga keuangan islam.

Baca Juga: Alsintan Combine Harvester Tekan Kehilangan Hasil Panen Mencapai 6 Persen

Auditor syariah merupakan bagian dari perbankan syariah yang dengan kehadirannya dapat mendeteksi transaksi yang ada dan mengawasi terkait kepatuhan lembaga terhadap prinsip-prinsip syariah. Keterampilan inilah yang dibutuhkan sebagai auditor internal lembaga maupun sebagai auditor eksternal. Kompetensi lainnya bisa meliputi kepribadian seseorang baik yang interpersonal maupun intrapersonal seperti dapat membantu kerja tim, teliti, profesional, membantu memecahkan masalah, bertanggung jawab dan dapat mengelola diri sendiri.

Dari sudut pandang islam sendiri, seorang auditor syariah haruslah memiliki beberapa karakter yang melekat diantaranya adalah sholeh, memiliki akhlak yang baik, dapat bekerja dalam tim atau amal jama’i, kompeten atau ahli dalam hal kualifikasi, keterampilan dan pengalaman. Pemahaman dalam penerapan prinsip-prinsip syariah dan pengalaman ketika menerapkannya di transaksi yang lebih luas adalah hal yang harus dimiliki juga oleh seorang auditor syariah.

Dengan terwujudnya sumber daya manusia yang sesuai dengan kompetensi dan pengalaman dalam bidang syariah,maka harapannya kepatuhan dalam lembaga-lembaga keuangan islam dapat lebih meningkat dan dapat bersaing di era teknologi. Kesadaran akan pentingnya peran dari auditor syariah juga bisa berdampak baik terhadap keberkahan dari lembaga keuangan islam itu sendiri.

Baca Juga: Pemuda Express, Layanan Antar Jemput Syariah dari Banjaran

Penulis : Hajar Karimah
Mahasiswa STEI SEBI Jakarta

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x