GALAMEDIANEWS - Kegiatan Pengabdikan Kepada Masyarakat (PKM) merupakan bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi yang dilakukan oleh para dosen untuk menyumbangkan pemikiran dan pengetahuannya dalam menjawab persoalan-persoalan masyarakat.
Adanya transfer knowledge dari kampus kepada masyarakat melalui PKM merupakan salah satu bentuk kontribusi perguruan tinggi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sejumlah dosen dari dari ISBI Bandung dan ITB berkolaborasi melakukan kegiatan pengabdian kepada Komunitas Adat Dukuh di Desa Ciroyom Kecamatan Cikelet Kabupaten Garut.
Kegiatan PKM dilakukan dalam bentuk Pelatihan Pengembangan Media Promosi Wisata Religi Berbasis Digital. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pengabdian Kepada Masyarakat dengan Skema Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Kemdikbudristek RI tahun 2024.
Baca Juga: Asal Viral! Media Digital Saat Ini Penuh Rasa Persaingan
Kegiatan dimulai dengan analisis situasi di lokasi mitra PKM untuk memahami persoalan-persoalan prioritas di Kampung Adat Dukuh. Kampung Adat Dukuh merupakan salah satu kampung adat di Jawa Barat yang masih memegang teguh nilai-nilai tradisi dan budaya peninggalan leluhur.
Mereka memegang teguh ajaran Islam dengan sejumlah praktik tradisinya. Mereka menganut tradisi Islam yang menjadikan wara’ atau kehati-hatian dan zuhud atau kesederhanaan sebagai prinsip hidup. Kesederhanaan ini menjadi ciri khas dalam dianut dalam kehidupan bermasyarakat.
Akan tetapi, perubahan-perubahan sosial dan budaya lambat laun menerpa masyarakat Adat di Kampung Dukuh. Mereka dihadapkan pada kompleksitas antara menjaga keutuhan tradisi dan beradaptasi dengan perubahan.
Maka, menghadapi persoalan tersebut, masyarakat adat melakukan sejumlah kompromi. Mereka yang ingin hidup dengan cara yang lebih modern, termasuk menggunakan peralatan modern seperti listrik, kompor, dlan lainnya dapat tinggal di area Dukuh luar, sedangkan masyarakat yang masih menjaga keaslian ajaran leluhur, tinggal di Dukuh jero atau dalam.
Tarik ulur antara mempertahankan tradisi atau berkompromi dengan kemodernan tak jarang membuat warga Dukuh, khususnya di kalangan generasi muda berada di persimpangan. Kepatuhan pada nilai-nilai leluhur yang telah diwariskan secara turun temurun adalah sebuah kewajiban, tetapi kemampuan beradaptasi dengan kehidupan modern juga diperlukan oleh generasi muda agar mereka dapat bertahan, khususnya dalam memperoleh peluang-peluang ekonomi baru.