Medan di Poso Sangat Berat, 32 Terduga Teroris Jaringan MIT Dibekuk Densus 88

- 3 Desember 2020, 19:13 WIB
Personel Densus 88 Antiteror Kepolisian Indonesia.
Personel Densus 88 Antiteror Kepolisian Indonesia. /ANTARA FOTO/Ariesanto/

GALAMEDIA - Anggota Densus 88 Antiteror Polri menciduk 32 orang terduga teroris jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dari wilayah Indonesia sepanjang tahun 2020.

"Ini yang terkait dengan simpatisan-simpatisan di luar Sulawesi Tengah, Densus 88 menangkap di Jakarta, Sumatera, dan beberapa tempat. Satu tahun ini 32 tersangka teroris yang terkait dengan MIT," kata Analis Utama Intelijen Densus 88 Antiteror Polri Brigjen Pol Ibnu Suhendra, dikutip dari Antara, Kamis 3 Desember 2020.

Ibnu menjelaskan, 32 terduga yang ditangkap tersebut berperan mendukung dana maupun orang-orang yang akan masuk ke wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Menurutnya, kekuatan MIT saat ini hanya tersisa 11 orang.

Baca Juga: Iwan Fals Sebarkan Kabar Buruk: Bagaimana Nasib Kita?

"Saat ini kekuatan MIT sisa 11 orang dari Santoso, dulu 48 sekarang 11 orang, dan kita butuh dukungan masyarakat, seluruh komponen aparat penegak hukum TNI-Polri untuk bahu membahu segera mengungkap dan menangkap Ali Kalora dan kelompoknya," tuturnya.

Ibnu menuturkan, salah satu kendala menangkap para terduga teroris adalah sulitnya medan tempat mereka bersembunyi. Pasalnya, wilayah Poso didominasi perbukitan.

"Yang sulit seperti kita ketahui medan di Poso dan sekitarnya sangat berat, ada pegunungan perbukitan seperti di taman Jeka, gunung biru yang membutuhkan pasukan yang luar biasa fisiknya. Sementara DPO mereka kuasai daerah-daerah tersebut," ucap Ibnu.

Baca Juga: Rayakan Hari Kopi Favorit di Kemeriahan 12.12 ShopeePay

Selain itu para terduga teroris ini juga disebut Ibnu ahli merakit bom dan pernah mengikuti pelatihan penggunaan senjata. Menurutnya, saat ini kelompok tersebut masih memiliki sejumlah senjata api seperti M16 dan senjata pendek rakitan, beberapa bom rakitan, dan amunisi.

Senjata itu, lanjut Ibnu, ditemukan berasal dari jaringan teroris di Filipina Selatan yang mendukung kegiatan MIT.

"Mereka terus melakukan upaya koordinasi dengan kelompok jaringan teroris di Filipina Selatan. Ini yang harus kita cegah, jangan sampai barang-barang senjata masuk ke wilayah kita," katanya.

Ibnu menegaskan saat ini TNI/Polri masih berupaya mengejar terduga teroris kelompok MIT Poso pimpinan Ali Kalora yang diyakini keberadaannya masih di Sulawesi Tengah.

Baca Juga: Rumah Ibunda Mahfud MD Digeruduk Massa, Hendropriyono Keluarkan Peringatan: Itu Berbahaya!

Diketahui, empat orang warga Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, tewas usai dibunuh oleh kelompok teroris jaringan MIT pimpinan Ali Kalora.

Insiden itu terjadi pada Jumat 27 November 2020 pagi. Polisi menyatakan tindakan tersebut bertujuan untuk menyebarkan teror di masyarakat.

Tak hanya menimbulkan korban jiwa, sebanyak tujuh rumah dibakar yang salah satunya kerap dijadikan tempat ibadah umat Nasrani di daerah tersebut.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x