Soal Calon Kapolri, MUI kepada Jokowi Ingatkan Sebagian Besar Umat Islam Merasa Terus Disakiti

- 12 Januari 2021, 21:27 WIB
Ilustrasi calon Kapolri./
Ilustrasi calon Kapolri./ / Polri.go.id


GALAMEDIA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan melayangkan surat presiden (Supres) soal Calon Kapolri ke DPR RI Rabu, 13 Januari 2021.

Kompolnas telah menyerahkan lima nama calon Kapolri kepada Presiden Jokowi untuk dipilih salah satunya. Kelima nama jenderal tersebut seluruhnya berpangkat Komjen atau bintang tiga.

Mereka adalah Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafly Amar, dan Kepala Bareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo.

Selanjutnya, Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri Komjen Pol, Arief Sulistyanto, dan Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Komjen Pol Agus Andrianto.

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (Waketum MUI) Anwar Abbas.
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (Waketum MUI) Anwar Abbas. ANTARA/Anom Prihantoro.


Terkait penunjukan Calon Kapolri, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI ) Anwar Abbas ikut memberikan saran kepada Presiden.

Anwar mengatakan hak untuk mencalonkan dan menunjuk siapa yang akan menjadi Kapolri ada di tangan presiden.

Baca Juga: Lama Tak Muncul, Gatot Nurmantyo Tiba-tiba Ungkap Soal Pengkhianat di Sekitar Pemimpin Negara

“Kita sudah tahu itu semua, dan kita harus menghormatinya,” katanya dalam keterangan tertulis, Selasa 12 Januari 2021.

Hanya saja, lanjut dia, Presiden hendaknya mencalonkan dan menunjuk seseorang menjadi Kapolri tidak hanya dengan pertimbangan kedekatan, loyalitas dan profesionalitas saja, tapi harus lebih luas dari itu yaitu mana yang lebih besar maslahat dan manfaatnya bagi bangsa dan negara.

“Apalagi akhir-akhir ini seperti kita ketahui, hubungan antara pemerintah dan umat Islam agak terganggu karena ada sebagian umat Islam yang melihat bahwa di negeri ini sekarang telah terjadi kriminalisasi terhadap ulama,” jelasnya.

Baca Juga: Soal Calon Kapolri, Komisi III DPR RI: Kami Enggak Penting Siapa Orangnya

Anwar menjelaskan, meskipun pemerintah menolak anggapan tersebut, tapi sikap dan pandangan ini tentu tidak boleh dianggap enteng oleh pemerintah karena bisa menjadi seperti api di dalam sekam.

“Apalagi kalau seandainya sebagian besar umat Islam merasa terus menerus disakiti dan dikecewakan, ditambah lagi dengan persoalan krisis kesehatan karena Covid-19 yang tidak jelas kapan berakhirnya dan juga krisis ekonomi yang cukup berat yang sedang dihadapi oleh bangsa dan negara ini maka tentu tidak mustahil berbagai kemungkinan yang tidak kita inginkan akan bisa terjadi,” ucapnya mengingatkan.

Baca Juga: Anak Buah Megawati Ogah Divaksin, dr Tirta: Bikin Ruwet Asli, Soal Vaksin Aje Dipolitisasi

Karena itu, kata Anwar, sebagai anak bangsa dirinya merasa khawatir penunjukan Kapolri baru bila salah pilih akan melahirkan reaksi yang tidak baik bagi perkembangan kehidupan bangsa ke depan.

“Saya berharap dalam penunjukan dan penetapan seorang Kapolri di tengah-tengah situasi seperti ini, tentu saja Presiden sangat diharapkan dan dituntut kearifannya untuk bisa memilih sosok seorang Kapolri yang bisa diterima oleh masyarakat secara luas agar kita sebagai bangsa bisa berkonsentrasi penuh di dalam mengatasi masalah yang sangat-sangat berat yang kita hadapi saat ini,” tutup Anwar.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x