Guru Besar USU Penantang SBY dan AHY Dilaporkan Polisi, Begini Reaksi Kapolda Sumut

- 14 Januari 2021, 20:41 WIB
Kapolda Sumut, Irjen Pol Martuani Sormin
Kapolda Sumut, Irjen Pol Martuani Sormin /Humas Polri/Tribrata News



GALAMEDIA - Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU) Profesor Yusuf Leonard Henuk dilaporkan ke Polda Sumatera Utara, Rabu 13 Januari 2021, oleh kader Partai Demokrat, Subanto.

Laporan tersebut terkait dugaan penghinaan terhadap mantan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan putranya, selaku Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Martuani Sormin membenarkan adanya laporan tersebut.

Ia menyebutkaan saat ini penyidik polisi masih melakukan pengkajian.

“Kan semua yang berkaitan dengan laporan, hal yang dilakukan penyidik adalah melakukan gelar perkara, apakah mengandung tindak pidana?” ujar Martuani, kepada wartawan, Kamis 14 Januari 2021.

Baca Juga: Sebut Pemerintah Ugal-ugalan, Ekonom Senior INDEF Juluki Pemerintahan Jokowi sebagai Raja Utang

Disebutkan, jika nantinya mengandung unsur pidana, maka penyidik akan memanggil saksi ahli.

“Saksi ahli ini untuk menguatkan apakah unsur-unsur pidana sebagaimana yang dilaporkan bisa terpenuhi atau tidak,” ujarnya

Namun, Martuani tidak merinci kapan gelar perkara maupun pemanggilan saksi dilakukan. Hingga kini, penyidik masih mengkaji isi laporan.

Namun dia memastikan penyidikan kasus tersebut bakal ditangani secara profesional.  

Baca Juga: Alur Transaksi Keuangan Calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo Telah Dikantongi DPR RI

“Saya percaya penyidik saya akan profesional menangani semua perkara yang dilaporkan, oleh siapa pun,” tandasnya.

Kasus ini berawal dari cuitan Yusuf pada akun Twitter pribadinya pada Minggu 10 Januari 2021.  Dia menyebut SBY Bapak mangkrak saat membahas postingan soal corona.  

"@SBYudhoyono, sudahlah jangan kau bodoh soalkan anggaran vaksin sampai kapanpun tak bisa buat negara. Banyak chaos kau dimasa lalu seperti Bank Century&Jiwasraya.Kau sok pintar mau ajari @jokowi &Sri Mulyani, malulah kau!" tulisnya.

Baca Juga: Komnas HAM Temui Presiden Jokowi, Natalius Pigai: Laporkan ke Dewan HAM PBB, Pasti Akan Diperiksa!

"Yth.@SBYudhoyono, memang kau bodoh sekali, karena Pemerintah @jokowi sudah berulangkali ingatkan tak hanya vaksin lalu semua beres tapi tetap dilakukan 3 M.Kau sok suci bawa-bawa nama Tuhan seperti FPI yang kau besarkan dan dibubarkan @jokowi, jadi terbukti kau memang munafik sekali," lanjutnya

Lalu cuitan lainnya yakni Selasa 12 Januari 2021, dia menyebut Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY, dengan sebutan bodoh.

Cuitan Yusuf ke AHY bermula saat dia mengomentari postingan Twitter AHY yang menyampaikan duka cita atas insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182.

Baca Juga: Ada Ramalan Jokowi Digantikan Tahun 2021, Deddy Corbuzier: Itu Enggak Boleh!

"Doa tulus juga kita panjatkan bagi semua bagi keluarga korban, semoga Allah SWT senantiasa memberikan ketabahan & kekuatan. Bencana ini menjadi peringatan bagi pemerintah & kita semua untuk terus tingkatkan standar keselamatan transportasi di Indonesia," tulis AHY, Minggu 10 Januari 2021.

Selang 2 hari, Yusuf merespons cuitan AHY dengan kata-kata kasar. Dia menilai, dalam kasus itu, AHY menyalahkan pemerintah.

"Yth Ketua Umum@PDemokrat, @AgusYudhoyono, @ProfYLH terpaksa harus buktikan memang kau BODOH sekali, karena sepanjang sejarah jatuhnya pesawat di Indonesia tak pernah ada "GOVERNMENT ERROR" penyebabnya. Tapi "7 FAKTOR"(https://indonesiabaik.id/infografis/7-faktor-penyebab-jatuhnya-pesawat).Maaf kau bodoh turunan, belajar lagi AHY!" cuit Yusuf, di akun Twitternya.

Baca Juga: Untuk Dapatkan Bansos, Mensos Risma Nyatakan Gelandang dan Pengemis Wajib Miliki e-KTP

Terkait hal itu Subanto menilai cuitan Yusuf yang menyebut SBY dan AHY bodoh adalah sesuatu yang tidak pantas diucapkan oleh seorang guru besar.

“Atas pernyataan itu saya sebagai kader Demokrat merasa keberatan (karena) SBY merupakan Presiden yang (pernah) memimpin Indonesia selama 10 tahun,” ujar Subanto

Menurut Subanto, tidak sepatutnya seorang profesor memberikan pernyataan yang provokatif. “Apalagi di tengah pandemi, harusnya bisa memberi kegaduhan di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga: Jelang Masa Pensiun, Kapolri Jenderal Idham Azis Keluarkan Instruksi Tegas

Sementara itu, Professor Yusuf mengakui cuitan tersebut dibuat olehnya dan dia tidak gentar dengan konsekuensi tindakan yang dilakukannya. Bahkan ia menantang SBY untuk melaporkannya ke polisi.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x