Turut Terdampak Covid-19, Pendapatan Kejahatan Yakuza Menurun Drastis

- 4 Maret 2021, 09:43 WIB
Ilustrasi Yakuza. Yakuza Jepang sudah lama dikenal menakutkan dengan tubuh mereka yang dipenuhi tato
Ilustrasi Yakuza. Yakuza Jepang sudah lama dikenal menakutkan dengan tubuh mereka yang dipenuhi tato /japanesestation.com



GALAMEDIA - Geng asal negeri Sakura, Yakuza, mengklaim pendapatan ekonominya turut terdampak akibat Covid-19.

Bos dari salah satu kelompok kejahatan terorganisasi di Jepang ini mengakui, aliran  ekonomi dari pendapatan sindikat mereka menurun oleh Covid-19.

Selama ini mereka menghasilkan uang dari bisnis ilegal seperti perjudian dan narkotika.

Akan tetapi, Yakuza juga memiliki beberapa bisnis legal.

Salah satunya adalah menjalankan bisnis kios makanan selama ada festival dan acara-acara yang dihadiri orang dengan jumlah besar.

Namun, mereka merasa kesulitan menjalankan berbagai kegiatan.

Baca Juga: Fakta Mutasi Virus Corona B.1.1.7 yang Muncul di Indonesia, IDI: Vaksin Covid-19 Masih Efektif untuk B.1.1.7

Berbagai acara itu terpaksa dibatalkan karena pandemi corona.

Seorang bos yakuza yang tidak disebutkan namanya mengatakan, aliran pendapatan sindikatnya sangat terhambat sepanjang satu tahun terakhir.

"Kami biasanya menghasilkan uang paling banyak dengan menjual makanan kepada orang-orang yang mengunjungi kuil di akhir tahun dan tahun baru. Tapi tahun ini, karena Covid-19, itu jadi sangat tidak mungkin lagi,” ujarnya dikutip dari Daily Mail, Rabu 3 Maret 2021.

Keuntungan yang didapatkan oleh yakuza dari bisnis tersebut, selama pandemi hanya sepertiganya dari jumlah yang biasanya dihasilkan.

Warung-warung makan kini semakin menurun, serta jarangnya orang mengunjungi kuil.

Anggota Yakuza pun banyak yang berusia lanjut, hal itu beresiko tertular virus corona.

Baca Juga: Sebut PA 212 Tidak Setia, Teddy Gusnaidi: Rizieq Masuk Penjara Mereka Ogah Masuk Penjara

Oleh karena itu, beberapa kelompok membatalkan pertemuan yang biasa mereka lakukan, dan menghindari pekerjaan yang harus dilakukan dengan tatap muka.

Perlu diketahui, Yakuza adalah sindikat kejahatan terorganisasi Jepang, seperti mafia di negara Barat.

Yakuza modern berasal dari dua golongan yang muncul pada pertengahan Zaman Edo, yakni dari 1603-1868.

Pada Mei lalu, geng yakuza terlibat penipuan terkait virus corona.

Mereka menaikkan harga obat-obatan di jalanan untuk menutupi pendapatan mereka yang melemah.

Baca Juga: Ungkap Hubungan Asmaranya dengan Amanda Manopo, Billy Syahputra: Demi Tuhan Gue Nggak Pernah Selingkuh

Namun, jaringan kriminal tersebut juga menjalankan aksi sosial kemanusiaan untuk memperbaiki citra geng terbesar di jepang itu. ***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x