Sidang Habib Rizieq, Rocky Gerung: Sulit Percaya Hakim Bertugas Independen dan Objektif

- 25 Maret 2021, 08:58 WIB
Rocky Gerung memberikan tanggapannya terkait dengan kasus Habib Rizieq Shhab.
Rocky Gerung memberikan tanggapannya terkait dengan kasus Habib Rizieq Shhab. //ANTARA/Rachman Haryanto


GALAMEDIA – Habib Rizieq Shihab kembali akan menghadiri sidang kasus kerumunan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada besok, Jumat, 26 Maret 2021.

Sidang lanjutan tersebut dilaksanakan secara tatap muka atas hasil pemberian jaminan dari pengacara Habib Rizieq Shihab, Munarman kepada Majelis Hakim.

Pengamat politik Rocky Gerung kembali memberi pendapatnya soal kelangsungan sidang HRS yang digelar di PN Jakarta Timur.

Rocky Gerung mengaku sulit untuk percaya bahwa hakim melakukan tugas dengan independen dan objektif.

“Kita nggak bisa menganggap bahwa hakim itu otonom untuk menghasilkan keadilan pada Habib Rizieq,” ujar Rocky Gerung dalam video unggahannya di YooTube Rocky Gerung Official, 25 Maret 2021.

Baca Juga: HRS Dijamin Munarman Jaga Prokes, Refly Harun: Semua Harap Disiplin Agar Habib Maksimal Bela Diri

Pria 62 tahun tersebut mengungkap bahwa kasus yang menimpa Habib Rizieq Shihab dibesarkan oleh pemerintah.

“Dari awal kasus ini separo perdata, separo tindak pidana ringan, tapi tiba-tiba kemudian diperpanjang,” tuturnya.

Rocky Gerung menuturkan bahwa seharusnya hakim mencurigai perpanjangan kasus yang sebetulnya tidak seberapa.

Dia pun melihat bahwa masyarakat sudah melihat kejanggalan sikap dari pemerintah yang berlebihan kepada Habib Rizieq Shihab.

“Bagian ini saya anggap penting diketahui oleh publik, bahwa kekuasaan itu merekayasa dengan cara yang sangat subprime,” ucap Rocky Gerung.

Baca Juga: 6 Negara Dengan Durasi Puasa Tercepat di Dunia, Indonesia Salah Satunya

Menurutnya, para oligarki sengaja berusaha menyingkirkan politik islam karena kepentingan kapitalisnya merasa terganggu.

“Kepentingan dari oligarki yang merasa terganggu bila akumulasi kapitalnya akan diganggu oleh sistem keadilan islam,” ujar Rocky Gerung.

Dia pun menghubungkan dengan kebijakan Omnibuslaw dalam UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang jelas sebagai cara memuluskan kepentingan oligarki.

“Politik Islam datang dengan kontras yang berbeda, bahwa ‘kita harus menghasilkan keadilan pada bangsa ini, bukan pada bangsa asing’,” katanya mengutip suara dari politik Islam.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x