CCTV Masih Diteliti, 27 Saksi Beberkan Soal Kasus Pembunuhan Editor Metro TV

- 15 Juli 2020, 17:11 WIB
TKP pembunuhan Yodi Prabowo, salah satu editor Metro TV.
TKP pembunuhan Yodi Prabowo, salah satu editor Metro TV. /



GALAMEDIA - Penyidik kepolisian hingga saat ini masih mendalami kasus kematian karyawan Metro TV, Yodi Prabowo beberapa waktu lalu. Sejauh ini, polisi juga sudah memeriksa 27 orang saksi dan saksi itu kemungkinan akan terus bertambah.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, sebelumnya polisi sudah memeriksa 23 orang saksi terkait kematian Yodi. Saat ini, polisi pun kembali memeriksa saksi sehingga total sudah ada 27 orang saksi yang sudah diperiksa polisi.

"Total sudah ada 27 orang saksi yang sudah diperiksa. Kemarin kan ada 23 saksi. Jadi ada tambahan 4 saksi. Namun, jumlah ini kemungkinan akan bertambah mengingat akan ada dua saksi lagi yang rencananya akan diperiksa juga," ujarnya pada wartawan, Rabu (15/7/2020).

Baca Juga: Kasus Positif Virus Corona Melonjak, Surat Izin Keluar Masuk DKI Jakarta Dihapus

Menurutnya, para saksi yang sudah diperiksa polisi itu berasal dari orang terdekat korban, orang yang ada di sekitar lokasi kejadian, orang sekantor korban, dan kekasih korban pula. Namun, dia tak menyebutkan poin-poin apa saja yang ditanyakan pada para saksi tersebut.

"Kita juga sudah mengamankan dua CCTV, sudah dibuka tapi agak gelap sehingga sedang diteliti Labfor untuk dibuat terang sehingga kira-kira nanti bisa kelihatan gak nih," katanya.

Sebelumnya penyidik sudah membuka rekaman CCTV yang ada. Hanya saja temuan yang didapatkan kurang memuaskan.

"CCTV kita dapat, tapi dua-duanya memang agak buram," kata Yusri.

Baca Juga: Mahfud MD Bawa Langsung Surat Pernyataan Sikap Pemerintah Soal RUU HIP ke DPR RI

Dengan kondisi seperti itu, ujar Yusri, penyidik mengalami hambatan dalam penyidikan. CCTV yang dibuka rekamannya itu, tambah dia, adalah yang terpasang di tepi jalan tol tidak jauh dari lokasi penemuan jasad korban.

Meski rekaman tak optimal, Yusri tetap menyatakan pihak kepolisian memiliki peralatan khusus untuk membaca rekaman CCTV tersebut.

"CCTV sekitar TKP (tempat kejadian perkara) tidak keliatan apa-apa, itu kita kirim ke labfor Inafis," ujar dia.

"Itu harus kita buka kan, ada alatnya khusus misal pelat nomor gelap nggak keliatan itu ada alatnya yang buat jadi terang sampai maksimal," sambung mantan Kabid Humas Polda Jabar ini.

Baca Juga: Bill Gates Puji China, Sebut Bisa Percepat Pandemi Virus Corona di Dunia

Lebih lanjut Yusri menuturkan, penyidik kini tengah mencari CCTV lainnya yang terpasang di sekitar lokasi penemuan jasad Yodi.

Menurutnya, rekaman CCTV sangat krusial dalam proses penyelidikan. Karena rekaman itu akan menunjukkan detik-detik terakhir korban sebelum akhirnya ditemukan tewas.

"Dua CCTV sudah kita dapat, masih kita cari lagi CCTV di dekat situ," lanjut Yusri.

"Untuk apa CCTV di TKP itu? Betul tidak? dia sendiri atau ada dua orang, tiga orang, empat orang atau lima orang ? Kan kita belum tahu nih," tandasnya.

Baca Juga: Heboh, Alat Swab Test Virus Corona Patah di Hidung, Seorang Anak Meninggal Dunia

Seperti diketahui, editor Metro TV Yodi Prabowo ditemukan tewas di pinggir Tol JORRR di Ulujami, Pesanggrahan, Jaksel, pada Jumat, 10 Juli 2020. Sebelumnya ia dinyatakan hilang oleh keluarga pada sejak Selasa, 7 Juli 2020.

Pihak kepolisian mengungkapkan hasil autopsi terhadap korban dan menyebut luka tusukan benda tajam di bagian leher sebagai penyebab utama kematian Yodi.

Tidak jauh dari lokasi tempat jasad korban ditemukan, petugas juga menemukan sebilah pisau dapur.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x