Network
GALAMEDIA- Nasib tragis menimpa NF, warga Kampung Maleer RT 02 RW 14, Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut. Perempuan yang masih berusia 17 tahun tersebut harus meninggal di tangan suaminya sendiri berinisial SS (20).
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Garut, AKP Maradona Armin Mappaseng, mengatakan, sebelum peristiwa maut itu terjadi, pasangan suami istri itu sempat mabuk bareng menenggak minuman keras (miras) oplosan yang berbahan alkohol 70 persen dicampur dengan minuman energi.
Usai mengonsumsi miras, terang Maradona, keduanya lalu terlibat percekcokan, bahkan korban sempat menangis. Lalu pelaku mendorong korban dan mencekik lehernya hingga mengakibatkan korban meningal dunia.
Baca Juga: Wakil Indonesia di PUBG Mobile World League Hanya Tempati Urutan Dua
"Kejadiannya pada Rabu dinihari sekitar pukul 01.30. Sebelumnya, pada selasa malam sekitar pukul 21.30 pasangan suami istri ini sempat minum miras oplosan bersama. Setelah mabuk terjadi percekcokan," ujarnya, Rabu 22 Juli 2020.
Menurut Maradona, berdasarkan pemeriksaan sementara yang dilakukan pihaknya, pelaku SS yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh itu meminta cerai kepada NF istrinya. Namun NF tak mau diceraikan dan berusaha memeluk suaminya SS.
"Karena emosi, SS kemudian mendorong korban, lalu mencekik leher istrinya itu hingga menyebabkan korban meninggal dunia," ucapnya.
Baca Juga: Armada China Berulah di Wilayah Asia Tenggara, Kapal Perang Australia Bergabung dengan AS dan Jepang
Maradona menyebutkan, saat ini pelaku sudah diamankan pihaknya di Mapolres Garut untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Polisi juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan sejumlah barang bukti, diantaranya pakaian korban dan dua botol plastik bekas miras.
"Tersangka masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Garut. Jenazah korban juga sudah diautopsi," katanya.***
