Keluarga Bantah Yodi Prabowo Lakukan Aksi Bunuh Diri, Dukun Pun Bertindak

- 27 Juli 2020, 19:32 WIB
Almarhum Yodi Prabowo.
Almarhum Yodi Prabowo. /

GALAMEDIA - Pihak keluarga meyakini kematian editor Metro TV Yodi Prabowo bukan disebabkan oleh aksi bunuh diri seperti yang diungkapkan penyidik Polda Metro Jaya, Sabtu (25/7/2020). Untuk membantah penyidikan polisi, pihak keluarga menunjukkan berbagai bukti, termasuk menyodorkan 'orang pintar'.

Pihak keluarga tidak percaya sang anak diduga bunuh diri karena depresi. Dalam kesempatan itu, polisi telah menjelaskan secara runut bahwa kematian anaknya memang diduga kuat karena aksi bunuh diri.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat mengaku pihaknya sudah mengetahui protes orang tua Yodi sebelum konfrensi pers dilakukan. Dilansir dari situs PMJ, Pihaknya sudah menjelaskan kepada keluarga almarhum.

Baca Juga: 53 Daerah Masuk Zona Merah, Satgas Covid-19 Ungkap Lokasi Kerap Jadi Klaster Penyebaran Corona

"Bapak ibunya sudah saya undang, dijelaskan hasil penyelidikan mengarah ke bunuh diri," ujar Tubagus kepada wartawan, Ahad (26/7/2020).

Saat dijelaskan, Tubagus mengatakan orangtua korban mengaku sempat menolak kesimpulan tersebut. Selanjutnya, kedua orang tua Yodi Prabowo memberikan sejumlah barang bukti yang bisa menjadi acuan kepolisian untuk diselidiki.

Namun, Tubagus mengatakan polisi menolak barang bukti yang diberikan orangtua korban lantaran tidak berdasarkan hukum. Alasannya, keduanya memberikan keterangan dari sejumlah guru spiritual atau dukun.

"Informasinya dari orang pinter, saya tidak percaya yang kayak gitu. Kalau dari dukun gimana saya menindaklanjutinya?" katanya.

Baca Juga: WHO Peringatkan Bepergian di Masa Pandemi Corona Merupakan Keputusan Hidup dan Mati

Kendati demikian, kepolisian menyampaikan belum menutup penyelidikan kasus tersebut. Pihaknya masih menerima informasi apabila masyarakat memiliki informasi yang mengarah kematian Yodi Prabowo bukan bunuh diri.

"Cuma informasinya harus mendasar, harus logis," katanya.

Polisi merampungkan hasil pemeriksaan tewasnya Yodi Prabowo, video editor Metro TV yang jasadnya ditemukan di pinggir jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) Ulujami, Jakarta Selatan pada Jumat, 10 Juli 2020.

Baca Juga: Doni Monardo Ngaku Kaget Saat Ini Perkantoran Sudah Seperti Kondisi Normal

Dari hasil penyelidikan selama dua pekan, polisi berkesimpulan bahwa Yodi diduga kuat tewas karena bunuh diri. Kesimpulan tersebut diungkapkan Tubagus Ade Hidayat, dalam konferensi pers terkait hasil penyelidikan dan penyidikan yang telah dilakukan tim gabungan selama kurang lebih dua pekan.

Sebagai informasi, saat jasad Yodi ditemukan, dia dalam keadaan telungkup dengan bersimbah darah di sekitar tubuhnya. Pisau itu kemudian ditemukan berada di bawah tubuh editor video itu yang telungkup. Diduga kuat, alat tersebut digunakan untuk melukai korban hingga akhirnya meninggal.

Di sisi lain, dari hasil pemeriksan laboratorium forensik, polisi mendapati hanya terdapat sidik jari korban di pisau itu. "Kami berkesimpulan diduga kuat yang bersangkutan ( Yodi Prabowo) bunuh diri," kata Tubagus.

Baca Juga: Biaya Kuliah Dipotong 25% di Masa Pandemi Corona, Pendaftar Perguruan Tinggi Swasta Masih Minim

Penyidik belum dapat menyimpulkan secara lugas ihwal motif dari korban melakukan tindakan tersebut. Hanya saja, diduga kuat korban mengalami depresi.

Beberapa bukti pendukung yang didapatkan misalnya, bahwa selama penyidikan polisi menemukan ada transaksi pembayaran yang dilakukan korban di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta untuk pemeriksaan kesehatan dengan dokter ahli penyakit kelamin dan kulit.

Kemudian, setelah melakukan konsultasi dokter, korban melanjutkan pemeriksaan dengan melakukan pengetesan penyakit human immunodeficiency viruses (HIV).

Baca Juga: Pandemi Virus Corona Jadi Momentum untuk RUU Cipta Kerja

"Faktanya dia melakukan konsultasi di dokter penyakit kulit dan kelamin. Apakah ini terkait adanya dugaan bunuh diri, sangat terkait. Dengan kemungkinan munculnya depresi," kata dia.

Selanjutnya, berdasarkan keterangan ahli, penyidik meyakini bahwa tindakan bunuh diri akan selalu dimulai dengan bukti permulaan berupa luka percobaan. Dalam hal ini, memang ditemukan empat luka sayatan di bagian dada korban yang tidak terlalu dalam.

"Setiap orang yang bunuh diri dengan senjata tajam selalu ada bukti permulaan luka percobaan, dicoba-coba dulu gitu. Hasil forensik ditemukan 4 luka di dada 2 dangkal enggak sampai 2 cm. Itulah yang dianggap luka percobaan. Saya mendasari berita acara ahli," ungkap Tubagus.

Baca Juga: Masih Jauh dari Masa Puncak Pandemi, Kasus Positif Corona Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara

Dokter Ahli Forensik RS Polri, Arif Wahyono, yang ikut hadir dalam konferensi pers mengungkapkan, ada empat luka tusukan di dada Yodi.

Setiap tusukan lebih dalam dari tusukan sebelumnya. Tusukan terakhir sedalam 12 cm mengenai bagian bawah paru-paru korban.

"Sebanyak 4 kali, di mana kekerasan di dada bermacam-macam. Ada yang hanya sampai jaringan otot, (tusukan selanjutnya) lebih dalam lagi, kemudian terakhir lebih dalam menembus memotong bagian bawah paru-paru," papar Arif.

Selain di dada, luka juga ditemukan di leher korban. Menurut Arif, luka di leher memotong bagian tenggorokan korban. "Tapi enggak memotong pembuluh darah utama," kata Arif.

Baca Juga: Empat Provinsi di Pulau Jawa Jadi Sasaran 'Sentilan' Presiden Jokowi Soal Virus Corona

"Yang dua atau tiga di antaranya itu adalah luka dangkal yang tidak sampai 2 cm. Itulah yang dianggap sebagai luka dengan melukai dengan percobaan," lanjut dia.

Berdasarkan pemeriksaan, tidak ditemukan luka lain di tubuh korban. Namun, ditemukan hasil urine bahwa korban positif menggunakan narkoba jenis amfetamina. Polisi menduga hal itu yang membuat korban jadi berani melakukan bunuh diri.

Selain bukti-bukti tersebut, polisi juga menggali keterangan sejumlah saksi, yang salah satunya adalah kekasih korban, Suci Fitri Rohmah. Dari pemeriksaan saksi itu ditemukan fakta bahwa Yodi sempat beberapa kali mengisyaratkan keinginan dirinya untuk "pergi".

Yodi sempat mengutarakan hal tersebut usai dikabarkan sempat berkonflik dengan teman dekatnya berinisial L. Polisi pun menegaskan bahwa konflik di antara keduanya pun sudah terselesaikan.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x