Sodorkan Dukun ke Polisi, Ayah Yodi Prabowo: Bukan Berarti Orang Kesurupan Nanti Dijadikan Saksi

- 27 Juli 2020, 20:02 WIB
Ayahanda Almarhum Yodi Prabowo.*
Ayahanda Almarhum Yodi Prabowo.* //Dok. RRI/Immanuel Christian

GALAMEDIA - Pihak keluarga memprotes hasil penyelidikan polisi yang menyebutkan editor Metro TV Yodi Prabowo meninggal dunia akibat bunuh diri. Sehubungan hal itu, pihak keluarga menyerahkan sejumlah bukti kepada Polda Metro Jaya.

Namun pihak polisi tidak bisa menerima bukti-bukti atau keterangan dari pihak keluarga. Pasalnya, hal itu dinilai tidak sesuai dengan aturan hukum karena menyertakan 'orang pintar'.

Terkait hal itu, ayah Yodi Prabowo, Suwandi menyebut bahwa Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat salah paham soal keterangan dukun yang sempat diminta keluarga untuk didalami oleh penyidik.

Baca Juga: Sidang Penyelewengan Dana RTH Kota Bandung, Mantan Sekda Akui Terima Rp 10 Miliar

"Begini lho, bukan masalah praktisi itu saya menyarankan ke situ. Dengan cara lain barangkali itu menjadi petunjuk. Bukan berarti itu orang kesurupan kemudian jadi saksi, bukan," ujar Suwandi kepada wartawan, Senin (27/7/2020).

Namun, lanjut dia, pihaknya berharap polisi bisa mendalami semua kemungkinan yang ada. Karena, bisa saja ada petunjuk baru yang ditemukan. Pihak keluarga masih yakin kalau Yodi tidak meninggal karena bunuh diri karena masih ada kejanggalan atas kesimpulan tersebut.

"Bukan berarti orang kesurupannya itu jadi saksi, bukan. Itu saja, bukan nyuruh orang kesurupan jadi saksi, enggak lah," katanya.

Baca Juga: 53 Daerah Masuk Zona Merah, Satgas Covid-19 Ungkap Lokasi Kerap Jadi Klaster Penyebaran Corona

Suwandi pun menyatakan, hasil kesimpulan yang didapat kepolisian keliru, sebab salah satu kejanggalan yang dilihatnya adalah baju Yodi saat ditemukan tidak berlumuran darah.

"Kalau saya lihat di faktanya dari segi TKP jenazah masih bersih, itu agak aneh masa iya orang bunuh diri bajunya bersih. Paling enggak darah melebar kemana-mana," kata Suwandi.

Suwandi mengatakan, meski jenazah Yodi baru ditemukan dalam waktu tiga hari sebagaimana dikatakan kepolisian namun kata dia, darah akan tetap membekas dan tidak mungkin bersih.

Baca Juga: WHO Peringatkan Bepergian di Masa Pandemi Corona Merupakan Keputusan Hidup dan Mati

"Itu kan posisi terlungkup, paling enggak ada bekas-bekasnya lah, atau keringatan aja di bajunya bergelombang biar udah kering, apalagi ini darah. Kalaupun dia pakai kaos pakai apa darah menggumpal pasti ada di kaos itu. Dari segitu aja orang pakai nalarnya aja udah nggak masuk akal," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, orangtua Yodi sempat meyakinkan polisi dan menyerahkan barang bukti, karena tak percaya anaknya bunuh diri. Namun, bukti yang diberi tak masuk akal, sehingga tidak diterima polisi. Tubagus mengatakan kembali, pihaknya masih terbuka jika memang ada bukti baru yang mengarah kalau Yodi tewas dibunuh.

"Informasinya dari ‘orang pinter’, saya enggak percaya yang kayak gitu. Kalau dari dukun, gimana saya menindaklanjutinya? Cuma informasinya harus mendasar, harus logis, bukan dari orang kesurupan," ujar Tubagus.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x