Keluarga Sebut Ada Kejanggalan Soal Darah Yodi Prabowo di TKP, Begini Respons Polda Metro Jaya

- 27 Juli 2020, 20:38 WIB
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat. /


GALAMEDIA - Polemik antara aparat kepolisian dan pihak keluarga terkait kematian editor Metro TV Yodi Prabowo terus belanjut. Pihak keluarga menolak keputusan penyidik kepolisian yang menyebutkan Yodi Prabowo meninggal dunia akibat bunuh diri.

Suwandi, ayah Yodi Prabowo menilai ada kejanggalan terkait keputusan penyidik kepolisian tersebut. Di antaranya terkait pakaian korban yang masih 'bersih' dari darah saat ditemukan.

Polisi langsung membantah pernyataan ayah Yodi Prabowo tersebut. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat menegaskan tidak benar baju Yodi bersih tanpa darah.

Baca Juga: 53 Daerah Masuk Zona Merah, Satgas Covid-19 Ungkap Lokasi Kerap Jadi Klaster Penyebaran Corona

"Banyak darahnya, kan fotonya banyak. Foto yang di balik (saat Yodi terlentang) banyak beredar. Darahnya banyak kok, masa iya orang luka begitu enggak banyak darahnya, enggak logis," kata Tubagus kepada wartawan, Senin (27/7/2020).

Namun dengan alasan kemanusiaan, lanjut dia, polisi tidak mungkin menyebarkan foto-foto jenazah yang bersimbah darah kepada publik.

"Kalau masalah darahnya itu banyak kok. Cuma nanti kalau ditampilkan yang penuh darah, nanti enggak enak lagi, enggak bagus gitu, kelihatan ada kejinya, kekerasan. Tapi kalau dibilang enggak ada, ada kok, tapi masak iya itu ditampilkan ke media juga," tuturnya.

Baca Juga: WHO Peringatkan Bepergian di Masa Pandemi Corona Merupakan Keputusan Hidup dan Mati

Saat ditemukan di lokasi kata Tubagus, darah Yodi tidak hanya di baju melainkan juga merembet ke tanah tempatnya telungkup.

"Itu di situ kan tanah, tanahnya merembes. Untuk apa juga itu dibohongi, enggak ada pentingnya. Cuma saya memahami kondisi psikologi keluarga," ujar Tubagus.

Namun tambah Tubagus, pihaknya tidak bisa memaksakan pihak keluarga untuk percaya atas kesimpulan kepolisian. Ia menyerahkan kepada pihak keluarga almarhum Yodi.

Baca Juga: Masih Jauh dari Masa Puncak Pandemi, Kasus Positif Corona Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara

Sebelumnya diberitakan, Ayah Editor Metro TV Yodi Prabowo, Suwandi masih tidak percaya bahwa kematian anaknya disebabkan bunuh diri. Suwandi menilai hasil kesimpulan yang didapat kepolisian keliru, sebab salah satu kejanggalan yang dilihatnya adalah baju Yodi saat ditemukan tidak berlumuran darah.

"Kalau saya lihat di faktanya dari segi TKP jenazah masih bersih itu agak aneh masa iya orang bunuh diri bajunya bersih. Paling nggak darah melebar kemana-mana," kata Suwandi.

Suwandi mengatakan, meski jenazah Yodi baru ditemukan dalam waktu tiga hari sebagaimana dikatakan kepolisian namun kata dia, darah akan tetap membekas dan tidak mungkin bersih.

Baca Juga: Masih Jauh dari Masa Puncak Pandemi, Kasus Positif Corona Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara

"Itu kan posisi terlungkup, paling enggak ada bekas-bekasnya lah, atau keringatan aja di bajunya bergelombang biar udah kering, apalagi ini darah. Kalaupun dia pakai kaos pakai apa darah menggumpal pasti ada di kaos itu. Dari segitu aja orang pakai nalarnya aja udah enggak masuk akal," ujarnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x