Pendekar dan Jawara se-Banten Apresiasi Kinerja Kabareskrim Listyo Sigit

- 14 September 2020, 09:21 WIB
Kiri ke kanan, Ketua Umum DPP Perguruan Pencak Silat Terumbu Banten, Ketua Umum DPP Perguruan Pencak Silat Terumbu Banten, Yadi Sufiadi, dan Irohyadi tokoh adat Banten Kidul, Sukanta. (Foto: stimewa)**
Kiri ke kanan, Ketua Umum DPP Perguruan Pencak Silat Terumbu Banten, Ketua Umum DPP Perguruan Pencak Silat Terumbu Banten, Yadi Sufiadi, dan Irohyadi tokoh adat Banten Kidul, Sukanta. (Foto: stimewa)** /



GALAMEDIA -  Sejumlah tokoh adat, pendekar, dan jawara se-Provinsi Banten terkesan dengan kepemimpinan Komjen Polisi Listyo Sigit Prabowo, yang pernah menjadi Kapolda Banten, 2016-2018.

Saat itu, Kabareskrim Polri, yang berhasil mengungkap kasus-kasus besar ini, sangat menaruh perhatian terhadap keberadaan perguruan silat saat menjabat Kapolda di provinsi berjuluk seribu pesantren sejuta santri.

Seluruh perguruan dirangkul dan dipersatukan dalam peragaan besar.

Baca Juga: Penusukan pada Syekh Ali Jaber Merupakan Serangan pada UUD dan HAM, Anggota DPR Minta Ini

"Lebih dari tiga ribu pendekar silat dan jawara debus unjuk kebolehan jurus dan debus di satu tempat, saat Listyo menjabat Kapolda," ujar Ketua Umum DPP Perguruan Pencak Silat Terumbu Banten, Yadi Sufiadi, dalam siaran pers yang diterima galamedia, Senin 14 September 2020.

Menurut Yadi, peragaan besar yang digelar di Alun-Alun Serang, Banten, November 2017 silam, berhasil mencatatkan Rekor MURI.

Pagelaran itu atas inisiasi dan peran Listyo. Para pendekar dan jawara tergabung dalam perkumpulan tapak karuhun ini, berasal dari berbagai paguron (perguruan). Antara lain, Paguron Terumbu, TTKDH Cimande, Bandrong dan Macan Guling.

Baca Juga: Juara di US Open 2020, Dominic Thiem Berhasil Dobrak Tiga Besar Penguasa Grand Slam

"Bukan saja menginisiasi, Listyo juga turut melibatkan diri. Itu sebagai wujud pendekatan dan komunikasi langsung dalam merangkul paguron-paguron untuk bersama-sama menjaga keamanan Banten," kata Ketua Paguron TTKDH Cimande, TB. Mulyana.

Selama menjadi kapolda, mantan Kapolres Pati dan Kapolresta Surakarta tersebut juga dikenal dekat dengan tokoh kasepuhan adat di Banten, termasuk Banten Kidul.

"Bagi kami, Listyo merupakan jenderal tanpa sekat, tanpa ada batas, mau terjun menemui masyarakat tanpa melihat latar belakang. Kami didatangi dan diajak diskusi soal menjaga Banten aman," ujar Irohyadi, Ketua Kesatuan Adat Banten Kidul, atau dikenal dengan Sabaki.

Baca Juga: Besok Jalur Penerbangan Dibuka, Kerajaan Arab Saudi Umumkan Rencana Pembukaan Umrah Secara Bertahap

Tokoh pemuda juga memberikan kesan yang sama. "Sosok dan keteladanan Listyo yang kami lihat, mau berinteraksi dengan semua lapisan masyarakat. Kegiatan kepemudaan selalu dibantunya, terutama yang menyangkut kegiatan sosial, seni dan budaya," ungkap Wahyudi Djahidi, Sekretaris Wilayah Pemuda Pancasila Banten.

Perhatiannya yang besar mengundang kasepuhan adat Banten untuk menyematkan Listyo bukan sebatas sebagai kapolda, tapi juga tokoh budaya yang bisa berdiri di atas semua golongan.

"Bahkan, kami menganggap Listyo sudah menjadi bagian dari masyarakat Banten. Sebagai bentuk perhormatan, kasepuhan adat Banten sempat menawarkan Listyo menjadi pembina paguron-paguron silat se-Banten," kata Sukanta, tokoh adat Banten Kidul, sekaligus kasepuhan dari Sabaki.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x