Ngaku Lemas, Ibunda Tersangka Kasus Mutilasi Sebut Sudah 1,5 Tahun Hilang Kontak dengan Laeli

- 22 September 2020, 14:40 WIB
Adegan rekonstruksi kasus mutilasi pada Jumat, 18 September 2020.
Adegan rekonstruksi kasus mutilasi pada Jumat, 18 September 2020. /PMJ News



GALAMEDIA - Ibunda salah seorang tersangka kasus mutilasi Kalibata City Laeli Atik Supriyatin, Masliha (58) menyebutkan anak keempatnya itu sejak kecil selalu mendapatkan ranking di bangku sekolah. Laeli melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia (UI) melalui program Bidikmisi.

“Anak saya mengambil FMIPA UI melalui program Bidikmisi. Karena sejak duduk di bangku SMAN 3 Slawi juga selalu mendapat prestasi di kelasnya,” katanya Selasa 22 September 2020.

Usai meraih gelar Sarjana S1, ia kemudian bekerja di perusahaan farmasi. Sejak tinggal di Jakarta, Laeli sudah jarang pulang ke kampung halamannya. Bahkan, ia mengaku sudah satu setengah tahun hilang kontak dengan anaknya.

Musliha mengaku, baru mengetahui Laeli jadi pelaku mutilasi setelah melihat pemberitaan di televisi. Hal itu dipastikan dengan kabar yang disampaikan kakak Laeli yang juga tingggal di Jakarta.

Baca Juga: PresidenJokowi Maksa Pilkada 2020, Rocky Gerung: Agar Tak Ada Orang Balik Lagi Jadi Tukang Martabak!

Lantaran menyadari kesalahan besar yang dibuat Laeli, ia berharap anaknya itu tak dihukum mati. “Saya lemas sekali melihat berita di televisi, mudah-mudahan tidak dihukum mati,” tambahnya.

Masliha dan suaminya juga belum memiliki rencana untuk berangkat ke Jakarta. Soalnya selain tidak tahu dan bingung berkenaan dengan kasus hukum, keluarga juga tidak mengetahui prosedur agar bisa menemui Laeli.

Karena itu, keluarga hanya bisa berharap agar hukuman yang diterima Laeli tidak terlalu berat dan bisa secepatnya berkumpul kembali.

Hal senada juga disampaikan ayah Laeli, Makmuri. Bukan saja putus kontak dengan keluarga. Laeli juga sudah dua tahun ini tak pulang ke kampung halamannya.

“Sudah 1,5 tahun Laeli putus kontak dengan saya dan kakaknya. Bahkan, sudah dua tahun ini Laeli tidak pulang kampung,” ungkap Makmuri (60).

Baca Juga: AKP Nasurdin Jabat Kasat Reserse Narkoba Polres Cimahi Gantikan AKP Andri Alam Wijaya

Makmuri juga mengaku sangat terkejut saat mengetahui anak perempuannya itu ditangkap karena kasus pembunuhan dan mutilasi.

Kali pertama Makmuri mendapat kabar itu dari salah seorang kakak Laeli yang juga tinggal di Ibu Kota.

“Pertama dengar berita itu kaget. Saya tahunya waktu kakak-kakaknya pada telepon,” katanya.

“Mereka pada nangis semua, saya juga nangis terus kalau mikirin itu,” sambung dia.

Menurut Makmuri, sejak putus kontak, keluarga sudah berupaya mencari keberadaan Laeli di Jakarta.

Terakhir kali upaya pencarian itu dilakukan oleh Makmuri pada Idul Adha lalu.

“Saya sudah berusaha nyari. Namanya orang tua, apa saja lah saya lakuin, yang penting anak saya bisa pulang,” bebernya.

“Tapi ternyata tidak bisa. Tidak ada alamatnya, jadi susah,” tandasnya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x