Cinta yang Bikin Bergidik, Tak Kuasa Membunuh Perempuan Ini Dipaksa Memutilasi Selingkuhan Sendiri

- 28 September 2020, 14:39 WIB
/Tim Galamedia/

GALAMEDIA - Sebuah kasus kriminal di New Hampshire, Amerika Serikat membuat publik bergidik. Berawal dari perselingkuhan istri yang membuatnya remuk redam, pria bernama  Armando Barron nekat melakukan aksi yang tak terbayangkan.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Senin (28 September 2020) Armando yang kalap mengeksekusi mati kekasih istrinya setelah berjam-jam siksaan fisik. 

Tak sampai di situ, ia memaksa sang istri yang menolak mengeksekusi korban untuk memutilasi jasad pria lain yang dicintainya itu.

Demikian pengakuan Britany Barron (31) kepada aparat negara bagian New Hampshire atas peristiwa yang membuatnya trauma berat.  

Baca Juga: Laporkan Dugaan Korupsi Mantan Kades, Puluhan Warga Datangi Kejari Garut

Brit menyebut, Armando memerintahkan dirinya membunuh kekasih gelapnya, Jonathan Amerault (25) setelah mengetahui perselingkuhan keduanya. Hubungan terlarang ini terungkap kala Armando memeriksa HP istrinya, akhir pekan lalu.

Media lokal  Keene Sentinel mengungkap, Armando langsung mendatangi Jon Sabtu malam atau 19 September. Membawa serta Brit, ia melancarkan serangan hingga pagi hari tanggal 20 September.

Tak melawan, Jon menuruti perintah Armando untuk menaiki Subaru Impreza miliknya bersama kedua tamu yang tak diduganya. Di dalam mobil, Armando memerintahkan Brit menyayat pergelangan tangan Jon.

Menurut penyidik, Brit tak kuasa menolak saat diperintahkan suaminya untuk menyayat nadi korban. Namun ia menolak saat Armando memerintahkan untuk menembak Jon.

“Ketika dia tidak menembaknya, Armando yang emosi merampas pistol dari tangan Brit dan tiga kali melepaskan tembakan. Dua mengenai dada dan satu mengenai kepala korban.

Siaran pers polisi menyebut kasus mengemuka setelah Jon yang bekerja di perusahaan pemasok alat medis Teleflex Medical OEM, dilaporkan hilang sejak Senin pagi.

Baca Juga: Sempat Dijadikan Tersangka, Notaris Asal Bandung Ini Akhirnya Dibebaskan

Teman dan keluarga mengatakan mereka kehilangan kontak dengan Jon sejak malam tanggal 19 September. Menurut Sentinel, polisi mengumumkan penemuan mayat dua hari setelah Jon dilaporkan hilang.

Sebelumnya Brit yang ternyata bekerja di tempat yang sama, Teleflex, dilaporkan menelepon perusahaan pada hari Senin. Selain memberitahukan dirinya tidak akan masuk, Brit pun menyatakan berhenti bekerja.

Kepada penyelidik, Brit menyebut Armando juga menyerang hingga kedua matanya lebam dan luka di hidung.

Baca Juga: Dua Pimpinan KPK 'Tak Akur' Gara-gara Febri Diansyah Mengundurkan Diri

Untuk menghilangkan jejak, Armando  memerintahkan Brit yang menyetir untuk menuju toko ritel Errol. Mereka membawa serta jenazah dalam kendaraan.

Di sana pelaku membeli terpal, korek api, pembersih, dan sekop. Mereka kemudian pergi ke area hutan dan mendirikan kemah.

Teror kembali dimulai bagi Brit. Di tempat itu Armando memerintahkannya memenggal kepala Jon yang dikubur secara terpisah.

Armando pun memaksa Brit mengirim pesan pada semua orang yang dicintainya termasuk teman bahwa mereka akan pindah ke New Mexico. Namun semua skenario ini berkeping.

Baca Juga: Heboh Soal PKI, KH Hasan Abdullah Sahal Nyatakan Umat Islam Harus Tanggung Jawab

Polisi mendapat kabar temuan mayat pada hari Selasa setelah seorang pemburu melaporkan Armando ke departemen khusus negara bagian. Pasalnya ia melanggar kebijakan larangan kemah di area maut di mana Brit memutilasi Jon.

Saat menyelidiki daerah dimaksud, petugas  menemukan potongan tubuh yang terbungkus terpal di dekat sungai. Armando yang diidentifikasi sebagai sosok di balik jasad termutilasi akhirnya diciduk.

Baca Juga: Demi 2 Triliun, Teken Kontrak Reality Show Netflix Pangeran Harry dan Meghan Markle Disebut Munafik

Armando ditangkap Rabu lalu saat tengah mengemudi bersama putrinya yang berusia sembilan tahun. Armando kini tak bisa lari dari jerat hukum atas tuduhan pembunuhan dan serangan terhadap istrinya.

Meski demikian ia mengaku tidak bersalah. Sementara Brit menghadapi tudingan memalsukan bukti mutilasi dan upaya menyembunyikan tubuh Jon.

Seperti  Armando, Brit yang juga mengaku tidak bersalah harus mendekam di tahanan tanpa jaminan pembebasan.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x