GALAMEDIA - Seorang pemuda di Kota Bandung menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan oleh kelompok bermotor pada Sabtu dini hari, 28 September 2024. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 03.00 WIB, dan kini viral di media sosial, khususnya di Instagram, setelah kerabat korban mengunggah foto yang menunjukkan kondisi korban yang mengalami luka serius di bagian wajah.
Foto yang beredar memperlihatkan wajah korban yang dibalut perban, dan ia tengah menjalani perawatan intensif oleh tim medis di rumah sakit.
Insiden tersebut segera menjadi perhatian luas setelah detail kronologi penganiayaan diungkap oleh kakak korban melalui unggahan Instagram.
Baca Juga: Identitas Bobotoh Pelaku Penganiayaan Steward Mulai Terungkap, Polisi Lakukan Pemburuan
Kronologi Kejadian Penganiayaan oleh Kelompok Bermotor
Menurut penuturan kakak korban, insiden tersebut terjadi di sekitar Lampu Merah Laswi, Kota Bandung. Saat kejadian, korban tengah berkendara bersama dua orang temannya. Mereka mendadak diserang oleh sekelompok orang yang diduga merupakan anggota geng motor, yang dikenal sering melakukan tindakan kekerasan di jalan.
Kronologinya, adik saya dikeroyok secara brutal oleh geng motor yang datang dari arah Sukabumi. Mereka menyerang begitu saja tanpa sebab yang jelas. Teman-teman adik saya berhasil kabur, namun adik saya tetap berada di lokasi untuk menyelamatkan motornya. Sayangnya, ia justru menjadi korban penganiayaan lebih lanjut, tulis kakak korban di Instagram.
Penganiayaan Brutal: 20 Orang Bersenjata Tajam Terlibat
Lebih lanjut, kakak korban menyebutkan bahwa ada sekitar 20 orang dari geng motor tersebut yang terlibat dalam penganiayaan. Mereka membawa berbagai senjata tajam, memukul korban dengan botol, menyeretnya ke tengah jalan, dan melanjutkan kekerasan tanpa ampun.
"Mereka menyerang dengan kejam, memukul adik saya dengan botol hingga wajahnya terluka parah, lalu diseret ke tengah jalan dan dihajar lagi. Mereka bahkan mengambil handphone adik saya dan beberapa di antara mereka berteriak untuk membawa motornya sekaligus orangnya," lanjut keterangan tersebut.
Meskipun ada saksi mata yang melihat kejadian dari balik pagar rumah, mereka tidak berani merekam kejadian tersebut karena takut menjadi sasaran serangan dari geng motor yang jumlahnya lebih banyak.