Bandung Sneaker Season 3.0 Sukses Raih Animo Anak Muda Bandung

25 April 2022, 08:37 WIB
Animo warga Bandung terhadap Bandung Sneaker Season (BSS) 3.0 yang digelar di Trans Luxury Hotel-Trans Convention Centre pada 22-24 April 2022 sangat luar biasa. /Yeni Siti Apriani/galamedia/

GALAMEDIA - Animo warga Bandung terhadap Bandung Sneaker Season (BSS) 3.0 yang digelar di Trans Luxury Hotel-Trans Convention Centre pada 22-24 April 2022 sangat luar biasa.

Pasalnya, warga sudah mulai berani keluar rumah dan berada di wilayah keramaian seperti BSS 3.0 di tengah kondisi transisi pandemi ke endemi Covid-19.

Tak sedikit anak muda Bandung yang datang ke BSS untuk membeli sneaker, kaos dan lainnya.

Selain itu, mereka juga bisa melihat penampilan sejumlah komunitas seperti BMX, tamiya, skate, scooter, custom motorbike, motor classic, quad, inline, dan banyak lagi.

Bandung Sneaker Season Kembali Hadir Untuk Manjakan Anak Muda Akhir Pekan Ini

Acara yang dilaksanakan selama tiga hari ini diselenggarakan berkat dukungan Lazone. id dan lainnya.

Baca Juga: Spesifikasi Vivo V21 5G, Pintar dan Ramah di Kantong

Bonny Sari Tresno selaku Brand Promotion Coordinator LA Zone mengaku pihaknya sangat senang bisa mendukung BSS 3.0.

"Sangat sennag bisa hadir di BSS 3.0. BSS tahun sekarang menghadirkan sesuatu yang berbeda dan mudah-mudahan menadi wadah dan ajang buat temen-teman anak muda kreatif khususnya di Kota Bandung yang sangat-sangat memiliki potensi yang luar biasa terhadap kreativitas apalagi UMKM (usaha mikro kecil menengah) yang saat ini lagi meningkat, " ujar Bonny.

Ia melihat anstusime warga khususnya anak muda Bandung terhadap event BSS sudah cukup bagus.

"Dari tenant-tenant yang hadir punya kreativitas yang sangat baik dan pengunjung menunjukkan bahwa antusiasme mereka terhadap BSS setiap tahun masih sangat baik," ungkapnya.

Pihaknya, kata Bonny, akan tetap konsisten mendukung event-event semacam ini.

"Kita yang pasti akan tetap konsisten membantu dan hadir dalam event-event BSS," jelasnya.

Baca Juga: Mengenal Tes TKD dan Core Values BUMN pada Rekrutmen Bersama BUMN 2022

Sementara Aga Wirasembada dari Maks Promotor mengatakan, semenjak era digitalisasi, informasi yang datang dari mana-mana masuk secara cepat kepada anak muda dan tidak bisa dibendung lagi.

Sehingga kultur sneaker yang tadinya hanya digemari komunitas ekstrem sport dan basket, saat ini diminati hampir semua masyarakat umum.

"Informasi dari media sosial enggak bisa dicegah. Jadi informasi ngalir deras sekali. Jadi kalau dilihat dari sana, hasilnya BSS bisa bikin event selama lima tahun berturut-turut."

"Berarti eksositemnya terus tumbuh, sehingga ini memungkinkan industri muda, pengusaha muda ini terus berkembang," kata Aga.

BSS tahun ini, kata Aga, disambut dengan baik oleh warga khusunya kalangan anak muda.

Hal ini pun menunjukkan warga sudah mulai berani beraktivitas dan memperlihatkan kreativitas mereka secara langsung atau offline.

Baca Juga: Jadwal Libur Layanan Ekspedisi JNE, J&T, SiCepat dan TIKI Selama Lebaran Idul Fitri 2022

"Hal yang harus digarisbawahi, di tengah transisi dari pandemi ke endemi, orang sudah mulai berani ke luar rumah masuk ke wilayah keramaian dengan metode protokol kesehatan versi masing-masing," tuturnya.

"Tidak perlu lagi diingatkan pakai masker, hand sanitizer, mereka sudah aware dengan sendirinya. Nah kondisinya ini membuat animonya semakin baik, kebetulan evennya pas bulan puasa," tambahnya.

Menurutnya, selama dua hari pelaksanaan BSS 3.0 sebanyak 5.000 sampai 6000 pengunjung yang hadir.

"Bila dikaitkan dengan kondisi Bandung yang masih lumayan ketat dan orang yang lumayan masih menjaga diri, ini termasuk baik, " ungkapnya.

Tak hanya dari tingkat kunjungan, kata Aga, omset yang didapat para tenant cukup lumayan.

Baca Juga: KABAR TERBARU, Kebakaran di Pasar Gembrong Hanguskan 400 Bangunan

"Omzet terlihat dari tenant-tenant yang happy, meski grafiknya naik turun karena menjelang puasa sepi, setelah buka ramai," ujarnya.

Menurutnya, pasar BSS cukup segmented. Saat orang mendengar sneaker, orang akan berasa mahal.

Padahal, tenant-tenant memberikan potongan harga. Walaupun memang setelah didiskon, harga barangnya masih di atas Rp2 juta sampai Rp3 juta, namun ternyata masih ada yang beli.

"Berarti lumayan daya beli kenceng mungkin karena THR-nya sudah dibagiian, " ungkapnya.

Lebih lanjut, Aga mengatakan, keberlangsubgan industri kreatif apalagi nuansanya fesyen tidak akan ada matinya.

Terlebih Kota Bandung punya julukan Paris Van Java. Julukan itu disematkan bukan hanya karena nuansa dan cuacanya, tapi juga budaya fesyen di Kota Bandung cukup tinggi.

Baca Juga: Menangi Derby Merseysaide, Liverpool Terus Tempel Manchester City, Everton ke Zona Degradasi

Menurutnya, akan selalu lahir orang di dunia fesyen dan juga musik. Ini terlihat dari tenant-tenant baru yang hadir di BSS 3.0.

"Ini menunjukkan industri kreatif ini hidup, tinggal pemerintah menghidupkannya, nanti kalau enggak disupport mati. Contohnya dalam dua tahun ini banyak tenant yang gulung tikar, kita butuhkan support dari pemerintah," terangnya.**

Editor: Brilliant Awal

Tags

Terkini

Terpopuler