Network
GALAMEDIA – Charly Van Houten merupakan seorang vokalis Setia Band sekaligus mantan vokalis ST 12.
Selain itu, Pelantun lagu “Puspa” ini dikenal sebagai pencipta lagu ulung di dunia musik Indonesia.
Charly mengungkapkan jika semua itu dapat diraihnya dari kerja kerasnya yang tidak mengenal kata malas.
“Penyakit di dunia yang paling berbahaya itu malas. Makanya dari dulu aku selalu semangat kerja,” ujar Charlie yang dikutip Galamedia dari kanal Youtube Ruri Wantogia, 26 Februari 2021.
Ketika disinggung dengan kepahitan di masa lalu, Charly merasa jika semua itu merupakan sebuah kenikmatan meski dirinya mengaku pernah makan tiga kali sehari.
Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 5.1 Guncang Sumur, Banten, Hingga Kini Belum Ada Laporan Kerusakan
Menurutnya, kenikmatan itu hanya dapat dirasakan ketika mempunyai mental yang kuat untuk menghadapi semua itu.
“Jika proses itu kita jalanin dengan mental yang kuat. Kepahitan itu menurut aku enggak ada,” ujarnya.
“Justru itu sebuah kenikmatan seperti makan tiga hari sekali terus kalo enggak ada nasi ya makan mie Instan,” tambahnya.
Selain itu, mantan vokalis ST 12 ini berpikir jika Allah tidak membutuhkan seseorang yang hebat melainkan membutuhkan seseorang yang senantiasa ikhlas dan konsisten menjalani kehidupannya.
“Allah itu tidak butuh dengan manusia hebat. Justru Allah tuh butuh orang yang senantiasa ikhlas dan konsisten menjalankan perannya,” ujarnya.
“Bukan aku nantangin kalau itu enggak sulit. Aku tuh berprinsip jika hidup ini tidak ada kata gagal tapi yang ada itu kata menyerah,” lanjutnya.
Baca Juga: Jarang yang Tahu, Ternyata Artis Bollywood ini Kakak Beradik Lho, Ada Idola Kamu?
Selain itu, dahulu para penikmat musik Indonesia banyak beranggapan bahwa Charly ST 12 itu sebagai pioner atau pengagas keberadaan lagu melayu di Indonesia.
Mengenai anggapan itu, Charly mengaku jika aliran musik yang dirinya buat itu berjenis aliran pop.
Akan tetapi, dirinya mengemas musiknya itu dengan olah vokal melayu.
Ketika disinggung sukses membawa musik melayu di Indonesia, Charly menilai jika sebenarnya sampai kapanpun musik melayu tidak akan pernah terpisah dengan telinga para penikmat musik di Indonesia.
“Melayu itu tidak bisa terpisahkan dengan telinga kita,” ujarnya.
“Contohnya Band Repvblik. Menurut aku lagu mereka itu beraliran pop. Tapi karena waktu itu lagi rame musik melayu, mereka pun beranggapan lagu Repvblik itu melayu,” tambahnya.
Baca Juga: Sempat Tak Mau Menikah dengan Ali Syakieb, Margin: Soalnya Ali Kan Playboy
Pada saat yang sama, vokalis yang lahir di Cirebon ini mengaku jika dirinya merasa senang banget dengan musik yang dibawakan Kangen Band.
Namun, dirinya mengaku tidak mempunyai uang banyak untuk melakukan itu.
Sampai pada suatu ketika, dirinya pun berhasil mendapatkan persetujuan untuk menjadi produser Kangen Band.
Kemudian dirinya mempercayai Jana untuk memegang band tersebut.
“Jujur aku seneng banget sama Kangen Band, kalo aku punya duit banyak mah aku sudah produserin sendiri mereka,” ujar Charly.
Kemudian Jana berencana bertemu dengan Charly di Bandung.
Baca Juga: Gibran Dilantik Jadi Wali Kota Surakarta, Janji Langsung Bekerja: Kami Bukan Orang Kantoran
Pada pertemuan itu, Jana ingin merekomendasikan dua band kepada Charly yaitu Band Wali dan Hello.
“Begitu pun juga sama dengan Band Wali dan Hello, kang Jana merekomendasikan 2 band tersebut,” ujarnya.
“Kalau enggak salah waktu itu Wali pas zaman lagu “dik”. Hello itu lagu “Ular Buntel. Eh “Ular Berbisa” maksudnya,” tambahnya. ***
