Network
GALAMEDIA - Pertarungan getir antara Brad Pitt dan Angelina Jolie yang memperebutkan hak asuh anak bakal menjadi yang paling mahal di Hollywood dalam hal biaya hukum saja.
Tak itui saja, menikah pada 2014 dan berpisah tahun 2016, proses perpisahan Brangelina masih akan berlangsung selama enam tahun lagi. Demikian diungkap sejumlah ahli hukum.
Dikutip Galamedia dari DailyMail, Kamis (1 April 2021) sejak Angie (45) mengajukan gugatan cerai dari Brad (57) pada September 2016 dengan alasan perbedaan yang tidak dapat didamaikan, hingga kini publik masih disuguhi berita perpisahan keduanya.
Baca Juga: Makin Tegang! Sumarno Ancam Elsa, Aldebaran Buat Kecewa, Simak Sinopsis Ikatan Cinta 1 April 2021
Pakar hukum Los Angeles mengatakan masing-masing telah menghabiskan lebih dari $ 1 juta atau Rp 14,5 miliar dalam biaya hukum dan mengatakan pertarungan hak asuh anak keduanya dapat berlangsung selama enam tahun lagi.
Brad dan Angie yang memiliki enam orang anak masih belum mencapai kesepakatan tentang bagaimana mereka akan membagi kekayaan yang mencapai jutaan dolar ataupun hak asuh lima anak di bawah umur mereka.
Angie baru-baru ini dikabarkan menjual lukisan Winston Churchill yang diyakini merupakan hadiah Brad.
Baca Juga: Marak Aksi Teror, Habib Jafar dan Pendeta Yerry Pattinasarany Gaungkan Gerakan Toleransi
Hasil lelang di London awal bulan ini memberinya $ 11,5 juta atau Rp 167 miliar yang bisa menjadi amunisi finansial dalam perang hukumnya dengan aktor Once Upon a Time in Hollywood itu.
Pengacara perceraian LA Kelly Chang Rickert kepada DailyMail.com mengatakan, “Kupikir ini bisa menjadi salah satu kasus perceraian paling mahal dalam sejarah Hollywood untuk biaya hukum.”
Ia menambahkan, “Perceraian ini telah berlangsung selama lebih dari empat tahun dan salah satu kasus selebriti terpanjang yang pernah kami tahu. Saya yakin Angelina dan Brad telah menghabiskan lebih dari Rp 14 miliar.”
Baca Juga: Duta Besar PBB Myanmar: Kekejaman militer Sudah Tak Bisa Ditoleransi Lagi, Segera Hentikan
Keduanya memilih pengacara yang sangat bereputasi dengan tarif per jam antara $ 1.000 (Rp 14 juta) hingga $ 1.500 (Rp 21 juta). Belum termasuk
hakim swasta dengan tarif $ 10.000 atau Rp 145 juta sehari.
“Saat Angelina baru-baru ini menjual lukisan saya pikir dia menjualnya untuk membayar lebih banyak biaya pengacara,” ujar Rickert.
Salah satu sumber kusutnya kompromi adalah niat Angie untuk mendapatkan hak asuh tunggal atas anak-anak, sementara Brad menginginkan hal yang sama dan tetap memperjuangkannya.
Baca Juga: Situasi Covid-19 Belum Aman: Termasuk Jokowi, 25 Pemimpin Serukan Perjanjian Pandemi Internasional
“Anak bungsu mereka, si kembar Knox dan Vivienne saat ini berusia 12 tahun. Jadi jika proses cerai berlangsung sanpai enam tahun lagi, saat itu mereka akan mencapai usia dewasa.”
Fakta bahwa Angelina beberapa kali mengganti pengacara menurutnya menjadi indikasi bahwa aktris kaliber Oscar itu tidak mau menyerah. Biaya besar juga mengalir untuk membayar para saksi.
Agustus tahun lalu, pengacara Brad mempresentasikan daftar 21 saksi yang diperkirakan akan dipanggil untuk persidangan hak asuh anak termasuk sejumlah ahli kesehatan mental. Sedangkan Angie mendaftarkan tujuh nama, lima di antaranya saksi ahli.
Baca Juga: 7 Perawatan Tubuh dan Wajah yang Wajib Kamu Perhatikan Selama Bulan Puasa
Menanggapi ini pengacara keluarga Joe Spirito mengatakan, “Jika Anda melibatkan pakar kesehatan mental untuk mengevaluasi hak asuh, biayanya bisa mencapai $ 100.000 (Rp 1,4 miliar)”.
Salah satu aset utama yang dipertaruhkan dalam kasus perceraian sengit ini adalah kebun anggur dan kastil Chateau Miraval di Correns, Prancis. Brad dan Angie membeli properti massif itu seharga $ 67 juta atau Rp 976 miliar pada 2008 dan menikah di sana pada Agustus 2014.
Baca Juga: Terkait Aksi Penyerangan Teroris, Komnas Perempuan: Mengutuk Aksi Teroris yang Manfaatkan Kaum Perempuan
Spirito juga mengingatkan regulasi kepemilikan properti dalam hukum California yang sangat rumit akan membuat proses perceraian Brangelina makin berbelit-belit.
"Karena faktanya properti itu berada di luar negeri, California mungkin tidak memiliki yurisdiksi atas tanah itu. Tapi untuk aset di California dapat digunakan untuk mengimbangi berbelitnya aset di Prancis."***
