GALAMEDIA - Tak terima tanah leluhur mendiang ayah, Armenia menjadi objek ancaman Azerbaijan, Kim Kardashian menggunakan pengaruhnya di media sosial untuk menyerukan kepedulian dari komunitas internasional. Gejolak politik terbaru membuat Azerbaijan dan Armenia terlibat ketegangan.
Dikutip Galamedianews dari DailyMail, Jumat (17 Juli) Kim ‘memberitahu’ 179 juta pengikut Instagram-nya jika Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengancam akan mengebom tanah kelahiran leluhur ayahnya.
Baca Juga: Irops Itjenau: Komunikasi dan Kerjasama Dukung Pelaksanaan Wasrik di Seskoau
"Meskipun pandemi sedang berlangsung, Azerbaijan melanggar permintaan PBB untuk gencatan senjata global dengan serangan tanpa alasan terhadap Republik Armenia," tulisnya via Instagram Story.
Mogul produk kecantikan KKW itu menambahkan, "Infrastruktur sipil di Armenia telah menjadi sasaran dan Azerbaijan kini mengancam akan mengebom pembangkit listrik tenaga nuklir di Armenia."
Baca Juga: Irops Itjenau: Komunikasi dan Kerjasama Dukung Pelaksanaan Wasrik di Seskoau
"Amandemen kongres untuk Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional baru akan memasuki voting minggu depan untuk memastikan AS tidak mendukung Azerbaijan dengan bantuan militer yang akan digunakan melawan Armenia dan Artsakh," jelasnya.
Kim mendesak komunitas internasional untuk 'mengintervensi' melalui langkah-langkah politik dan diplomatik guna mencegah eskalasi yang tidak perlu dan hilangnya nyawa manusia.
Baca Juga: Undang Makan Siang, Wapres Ajak Kalangan Ulama dan Ormas Islam Selesaikan Covid-19 dan Keumatan
Ibu empat anak ini menyatakan dukungannya kepada warga Armenia dan berdoa bagi mereka yang terlibat dalam ketegangan di perbatasan. "Aku mendesak resolusi damai untuk serangan tak beralasan selama pandemi yang sudah sangat sulit ini."
Kim juga meminta follower ikut menghubungi para senator untuk mendukung Armenia. Kim yang kembali ke bangku kuliah dengan jurusan hukum membaptis ketiga anak di Armenia tahun lalu.
Baca Juga: Aktris Catherine Wilson Ditangkap Terkait Narkoba, Polisi Temukan Paket Sabu
Bulan Oktober lalu ia mengapresiasi Dewan Perwakilan Rakyat AS yang mengeluarkan resolusi untuk mengakui Genosida Armenia tahun 1915. “Ini kemenangan besar bagi rakyat Armenia, Dewan Perwakilan Rakyat AS mengakui Genosida Armenia!”***