Hadirkan 'Penemu dan Produsen' Obat Covid-19, Penyanyi Anji Kembali Diserang Sana-Sini

- 2 Agustus 2020, 18:52 WIB
Video wawancara musisi Anji dengan Hadi Pranoto yang mengklaim menemukan antibodi Covid-19.
Video wawancara musisi Anji dengan Hadi Pranoto yang mengklaim menemukan antibodi Covid-19. /Tangkap Layar. YOutube.com/duniaMANJI



GALAMEDIA - Angin kencang kembali menerpa penyanyi Anji. Kali ini pun masih tak jauh seputar kasus Covid-19 (virus corona).

Kali ini ia menuai sorotan usai membuat konten bareng Profesor Hadi Pranoto. Lelaki tersebut mengaku berhasil menemukan obat herbal penangkal virus corona.

Lewat Instagram, pemilik nama asli Erdian Anji Prihartanto ini memberikan penjelasan mengenai itu. Dia mengunggah beberapa artikel terkait dokter Hadi Pranoto yang disebut berhasil menangkal virus corona dengan obat tersebut.

"SUDAH ADA BERITA SEBELUMNYA. Tapi tidak diangkat besar oleh media. Padahal isu ini adalah tentang obat COVID-19. Saya merasa media lebih sering memberitakan yang jelek-jelek dibanding yang baik hingga orang jadi ketakutan dan paranoid. Tidak banyak diberitakan orang-orang yang sembuh," kata Anji pada Sabtu 1 Agustus 2020.

Baca Juga: Pemudik Terlantar di Rest Area M 125 Tol Purbaleunyi Kota Cimahi

Anji mengaku kerap mendapatkan Direct Massage (DM) di Instagram tentang antibodi virus corona ini. Sehingga dia akan berbagi informasi di mana obat herbal itu bisa didapatkan.

"Atau isu Antivodi COVID-19 ini, yang merupakan karya anak bangsa, yang sudah menyembuhkan ribuan orang. Kenapa? Sudah banyak banget yang menghubungi saya melalui DM maupun tim, meminta obat ini," ungkapnya.

"Sabar ya, dalam waktu seminggu ini saya akan berikan info di mana bisa mendapatkannya," sambungnya lagi.

Lebih jauh laki-laki 41 tahun ini menegaskan dirinya hanya menjadi interviewer saat berbincang dengan Prof. Hadi Pranoto. Dia sendiri akan membuktikan apakah obat herbal itu ampuh menangkal virus corona atau tidak.

"Di video ini saya tidak mau mengeluarkan pernyataan, karena isunya sensitif sekali tentang obat. Saya menjadi interviewer. Saya juga nanti akan mencoba membuktikan obatnya. Untuk beberapa pertanyaan lain tentangnya, saya akan segera tanyakan. Dalam waktu dekat saya akan ngobrol lagi dengan Prof. Hadi Pranoto," tuturnya.

Baca Juga: Viral Video Botram, Jangan Lakukan Ini Juga di Bahu Jalan Tol

Hadi Pranoto muncul sebagai narasumber di channel youtube Anji @dunia MANJI. Dalam video tersebut, Hadi Pranoto mengaku pakar Mikrobiologi yang menemukan obat Covid-19 dan berhasil menyembuhkan ribuan orang.

Terkait hal itu, Wakil Ketua Umum PB IDI Slamet Budiarto meragukan klaim Hadi Pranoto tersebut.

"Di dunia ini belum ada yang secara khusus untuk Covid-19. Adanya adalah obat pencegah radang, kemudian obat memperingan tapi belum menyembuhkan," katanya, Ahad 2 Agustus 2020.

Menurutnya ada sejumlah tahap yang perlu dilalui untuk mendapatkan obat yang diyakini dapat menyembuhkan Covid-19. Hal ini pun, sambungnya, masih dilakukan berbagai negara di dunia dan merupakan proses yang sulit untuk didapatkan dalam waktu dekat ini.

Slamet menjelaskan obat harus melewati sejumlah tahap pengujian sebelum diklaim berhasil. Itu dimulai dari uji toksisitas, uji klinis kepada hewan, uji klinis terbatas kepada manusia, sampai uji klinis massal.

Baca Juga: Mulai Membaik, Ini Penyebab Pelatih Legedaris Persib Indra Thohir Dirawat di RS Santosa

Setelah melewati uji klinis, katanya, baru obat bisa dipakai. Namun itu hanya boleh dipakai secara terbatas, sebelum akhirnya benar-benar dipasarkan.

"Itu juga sulit sekali. Kemarin yang dari Amerika katanya juga masih gagal yang antivirus itu. Satu-satunya jalan memang vaksin," ujarnya.

Sejauh ini berdasarkan kesaksian pihaknya, belum ada obat yang dapat menangani corona secara spesifik di Indonesia. Pada kasus yang ditangani di rumah sakit, dokter umumnya memberikan kombinasi obat yang meminimalisasi komplikasi virus.

Seperti obat untuk menangani radang, vitamin dengan dosis tinggi, antibiotik, hingga obat antivirus. Hal ini dilakukan untuk memastikan pasien tidak kritis.

Kepala Lembaga Biomolekuler Eijkman Institute, Profesor Amin Soebandrio menyatakan banyak pernyataan Hadi Pranoto yang tidak tepat. "Saya enggak mau komentar produk Soalnya belum lihat. Namun lihat dari tayangannya saja banyak statement yang tidak sesuai," ucapnya.

Baca Juga: Ini Harga dan Spesifikasi Samsung A Series di Bulan Agustus 2020

Salah satu logika Hadi Pranoto yang salah dalam video bersama Anji, ia menyebut virus corona baru bisa mati jika terkena panas hingga 350 derajat celcius.

"Itu merupakan salah satu statement yang tidak benar. Virus corona sudah mati di suhu 56 derajat, kena air mendidih juga mati," katanya.

Secara menyeluruh, Amin menyebut obat virus corona covid-19 belum ditemukan. "Obat yang spesifik buat virus corona belum ada," ujarnya.

Profesor Hadi Pranoto.
Profesor Hadi Pranoto.


Sementara itu Hadi Pranoto mengklaim telah memproduksi herbal yang dapat meningkatkan imun tubuh serta membunuh virus penyebab Covid-19. Hadi pun menyebut ramuan obat tersebut berasal dari tanaman kunyit.

Nama Hadi Pranoto pun tersiar melalui salah satu channel Youtube dunia Manji garapan musisi Anji yang diunggah Sabtu, 1 Agustus 2020. Dalam paparan video berdurasi sekitar 36 menit itu Anji menyimpulkan bahwasannya obat Covid-19 sudah ditemukan.

Dilansir Beritasatu.com, dia pun menjelaskan, memang betul ramuannya itu bisa meningkatkan imun tubuh manusia dan bisa membunuh virus Covid-19.

“Jadi herbal ini bisa meningkatkan imun manusia dan juga bisa membunuh virus (Covid-19) juga. Hanya berbeda polanya saja dengan vaksin yang saat ini diproduksi. Bila vaksin disuntik, obat herbal ini diminum,” papar Hadi Pranoto, Ahad 2 Agustus 2020.

Baca Juga: Dianggap Tebar Pesona, Diperingatkan Istana Gara-gara Kalung Meghan Markle Tak Bisa Berkata-kata

Ia pun menjelaskan, salah seorang pasien positif Covid-19 mengonsumsi herbal dalam hitungan hari bisa pulih kembali seperti sediakala. Dengan takaran minum satu hingga tiga kali dalam satu hari.

“Harbal diminum sehari tiga kali, dalam lima hari pasien yang sudah terkontaminasi Covid-19 bisa sembuh,” paparnya.

Kata dia, dirinya bersama tim sudah memproduksi herbal itu sejak Maret 2020. Pun demikian, Hadi menyebut riset yang dilakukan bersama timnya yang sebagian besar ahli dalam bidang herbal sudah melakukan penelitian herbal jauh sebelum Covid-19 itu merebak pada tahun ini.

Hadi Pranoto menjelaskan bahan baku yang digunakan sebagai obat itu banyak didapatkan di Indonesia atau tumbuhan asli nusantara seperti kunyit, jambu merah, sirsak, manggis, gula aren, air kelapa, dan banyak lainnya.

Baca Juga: Citra Satelit Memperlihatkan Rencana Keji China

“Dari tumbuhan itu, kita ambil senyawanya. Jadi senyawa dari tumbuh-tumbuhan itu kita teliti dan riset untuk obat Covid-19 ini. Pada prinsipnya tumbuhan itu kita ramu jadi satu-kesatuan. Dengan ramuan itu akan mencairkan pengkristalan pada lambung dan paru-paru pasien Covid-19,” jelasnya.

Hadi Pranoto pun berencana untuk memproduksi massal ramuan ini. Bila saat ini, dirinya baru memproduksi sekitar 10.000 botol per hari dan beberapa bulan kemudian dirinya berencana untuk memproduksi sekitar 1 juta botol. Ketika ditanya terkait uji klinis, Hadi pun siap untuk produknya diuji di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atau Kementerian Kesehatan.

“Semua itu sudah pasti, kita akan lakukan uji klinisnya sesuai ketentuan di negara kita. Untuk merek dagang nanti kita beritahu lebih lanjut,” tambah Hadi Pranoto.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x