Berikut Naskah Khutbah Jumat dengan Tema '9 Jenis Bertutur Kata Menurut Alquran'

- 26 November 2020, 09:57 WIB
Ilustrasi khutbah Jumat
Ilustrasi khutbah Jumat /Pixabay/cuivie

وَاجْعَلْ لِّيْ لِسَانَ صِدْقٍ فِى الْاٰخِرِيْنَ

“Dan jadikanlah aku buah tutur kata yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian.”

Sayyidina Ali dalam maqalahnya menyebutkan:

إنَّ لِسَانَ الْمُؤمِنِ مِنْ وَرَاء قَلْبِهِ. وَإنَّ قَلْبَ الْمُنَافِقِ مِنْ وَرَاءِ لِسَانِه. لِأَنَّ الْمُؤمِنَ إذَا أَرَادَ أَنْ يَتَكَلَّمَ بِكَلَامٍ تدَبَّرَهُ فِي نَفْسِهِ. فَإنْ كَانَ خَيرًا أَبدَاهُ. وَإنْ كَانَ شَرًّا وَارَاهُ. وَإنَّ اْلمُنَافِقَ يَتَكَلَّمُ بِمَا أَتَى عَلَى لِسَانِهِ لَا يَدْرِي مَاذَا لَهُ وَمَاذَا عَلَيْهِ
“Sesungguhnya perkataan orang mukmin berasal dari hatinya. Sedangkan hati orang munafik berasal dari lisannya. Karena orang mukmin ketika ingin berbicara, ia renungkan terlebih dahulu, jika baik, maka ia akan melanjutkan perkataannya. Jika berdampak buruk, maka ia akan meninggalkannya.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat dengan Tema Muslim Ibarat Satu Tubuh
Sedangkan orang munafik berbicara dengan lisannya saja. Ia tidak tahu dampak baik dan buruknya.” Maqalah tersebut mengisyaratkan bahwa tutur kata merupakan cermin hati seseorang. Dalam peribahasa Indonesia, orang beriman menyadari bahwa “mulutmu adalah harimaumu” yang mengandung konsekuensi bahwa keselamatan seseorang tergantung tutur katanya.

Bahkan lebih dari itu mencerminkan peribahasa “murah di mulut mahal di timbangan” yang berarti mudah mengatakan tapi sukar melaksanakannya. Sebaliknya, orang munafik digambarkan dalam peribahasa “lain di mulut lain di hati” yang dalam falsafah babad tanah Jawa dikenal dengan Esuk dhele sore tempe, yakni pribadi yang tidak konsisten antara ucapan dan perbuatan, cenderung berubah-ubah dan mudah terbawa oleh keadaan.

Berkaitan dengan bahaya lidah yang bisa berfungsi ganda, Allah subhanahu wata'ala berfirman:

وَلِسَاناً وَشَفَتَيْنِ وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ

"Lidah dan dua buah bibir. Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan" (QS Al-Balad: 9-10).

Lidah adalah raja atas semua anggota tubuh. Semua tunduk dan patuh kepadanya. Jika ia lurus, niscaya semua anggota tubuh ikut lurus. Jika ia bengkok, maka bengkoklah semua anggota tubuh.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x