Makna Hidup dari Pesan 'Logoterapi' di Tengah Pandemi yang Bisa Redamkan Depresi

- 26 November 2020, 15:34 WIB
Simulasi penganan pasien COVID-19 di RSU Margono Soekarjo Purwokerto Banyumas Jawa Tengah
Simulasi penganan pasien COVID-19 di RSU Margono Soekarjo Purwokerto Banyumas Jawa Tengah /Evi Yanti /Portal Purwokerto

Salah satu kegiatan rutin para tahanan adalah kerja paksa seperti memasang rel kereta api bahkan mengubur mayat-mayat sesama tahanan. Frankl sebagai dokter psikiatri, selain ditugaskan di poliklinik juga menjalani kerja paksa seperti tahanan lainnya.

Berdasarkan pengalaman penderitaan tersebut, Frankl menyatakan meski dalam penderitaan dan tak dapat melihat indahnya dunia, masih tersisa sesuatu yang memberi makna pada eksistensi manusia: memikul penderitaan hidup dengan penuh keberanian dan harga diri.

Baca Juga: Benarkah Gelaja Covid-19 Bisa Dilihat dari Munculnya Ruam Kulit? Berikut Faktanya

Frankl, korban yang selamat dari penyiksaan itu, menyaksikan ada dua kecenderungan manusia dalam menghadapi situasi kamp konsentrasi. Kelompok pertama, mereka berperilaku serakah, beringas, mementingkan diri dan kehilangan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri dan sesama. Mereka putus asa dan bahkan bunuh diri saat menghadapi penderitaan.

Sebaliknya ada kelompok kedua yang berperilaku seperti orang kudus. Dalam puncak penderitaan, mereka masih dapat membagikan makanan, membantu sesama tahanan, merawat orang sakit, berbagi kue terakhir, menghibur mereka yang putus asa, dan mendoakan sesama tahanan yang menanti ajal.

Logoterapi dapat membantu seseorang melakukan hal yang bermakna, bahkan jika ia meninggal, ia akan pergi selamanya dengan perasaan berharga.

Hal serupa bisa terjadi pada masa isolasi pasien Covid-19 baik di rumah sakit maupun rumah. Mereka dalam kesendirian, tidak boleh menerima kunjungan, bahkan seandainya meninggal pun dalam kesendirian. Hal ini sangat mencekam dan menakutkan bagi orang yang tidak siap menghadapinya.

Baca Juga: Ini 11 Cara Mengatasi Hidung Tersumbat Agar Napas Menjadi Plong Kembali

Dengan pendekatan logoterapi, walau sedang terinfeksi Covid-19 dan terisolasi, tidak ada yang dapat merenggut kebebasan manusia untuk memaknai hidup. Pemaknaan hidup dapat bersumber dari spiritualitas, cinta, seni dan kreativitas.

Hal ini memungkinkan seseorang dapat menghargai kehidupannya dengan hal-hal positif yang akan membawanya pada kesadaran bahwa hidup begitu berharga dan inilah saatnya menghargai kehidupan. Ia akan mengisi hidupnya dengan hal yang berguna bagi dirinya dan bagi orang lain.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x