The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (49)

- 18 Desember 2020, 07:59 WIB
The Adventure of Kabayan
The Adventure of Kabayan /galamedianews.com



GALAMEDIA - Pada episode sebelumnya,  "Bisa, sih bisa, ngan karunya eta nasib si Nyai, Euy," ujar Kabayan.

"Nembe, kakara, kuring nyangkalak seekor babi hutan yang seperti ini. Selain jinak juga di lehernya tergantung kalung berlian berantai emas. Nu cek pamanggih kuring hargana ge pasti mahal! Tapikeur warga Kampung di sini sudah tidak perlu repot-repot dan bingung lagi nangkapnya.”

“Kini sudah saya tangkap dan aman. Tidak akan ada lagi gangguan dari babi hutan. Yang membuat heboh warga! Ieu bagong sudah saya tangkap! Selamat tinggal, Lur!" ujarnya.

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (39)

Ki Jumanta kembali meletakan jaring yang bersi babi hutan di bahunya. Membalikan tubuh dan berjalan dengan cepat meninggalkan Kampung Cingur. Di belakangnya seekor anjing mengikutinya.

Warga Kampung sejenak mematung seakan-akan terkesima. Hanya bisa menatap kepergian Ki Jumanta yang telah berhasil membawa babi hutan dengan mudah. Hingga lenyap ditelan kelokan jalan dan gelapnya malam. Berikut lanjutannya;

Mereka baru sadar dan seakan-akan bangun dari tidurnya setelah kedatangan Tua Kampung yang diiringi Ki Dirga, pegawainya Sarkawi.

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (40)

"Kebetulan warga kampung lagi berkumpul di warungnya Mang Karman," ujar Tua Kampung. "Saya kedatangan tamu, ini dia, Ki Dirga, orang kepercayaan Juragan Sarkawi,"

"Betul, Bapak-bapak!" Ki Dirga senyam-senyum dan manggut-manggut.

"Sudah tahu!" jawab warga.

"Saya dapat pesan dari Juragan. Jika warga kampung berhasil menangkap babi hutan hidup-hidup agar diserahkan pada Juragan. Sekali lagi jangan dibunuh!" terang Ki Dirga.

"Telat atuh beja teh, Ki!" teriak seorang warga.

"Maksudnya?"

"Sudah tertangkap babi hutannya!" timpal Kemed.

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (41)

"Tertangkap?" seraya Ki Dirga menatap ke arah Kemed. 'Bukannya pemuda ini temannya si Kabayan yang di suruh nyari Nyi Iteung? Tapi mengapa mereka ada di sini?' dalam hatinya.

"Memangnya kenapa babi hutan harus ditangkap hidup-hidup dan disetorkan ke Juragan Sarkawi, Ki?" Kabayan penasaran.

"Eh, Kamu, Kabayan?" Ki Dirga merasa geram berhadapan dengan Kabayan dan kawan-kawan. Namun disamping itu dia pun harus bisa menjaga sikap di depan orang banyak demi menjaga wibawa tuannya.

"Betul, Ki?" tatap Kabayan.

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (42)

"Mengenai alasannya? Saya kira warga sudah pada tahu, Kabayan!" Ki Dirga tidak mau panjang lebar bicara dengan Kabayan. "Pak Apung, juga warga Kampung, saya permisi!" setelah berpamitan bergegas meninggalan lokasi.

Tua kampung dan warga hanya mengantar dengan tatapan mata atas kepergian Ki Dirga.

"Ah, saya juga pernah dengar, Ki?" tatap Kabayan, setengah bergumam.

"Jadi sudah tertangkap babinya?" Tua Kampung menatap warga.

"Betul!" jawab warga serempak.

"Sukur kalau begitu! Kampung kita sudah aman." Tua Kampung pun berpamitan pulang.

"Tunggu, Pak!" Mang Karman mendekat. "Apakah kita harus mendatangi Ki Jumanta meminta babi hutan untuk disetorkan ke Juragan Sarkawi?" tanyanya.

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (43)

"Tugas kita hanya menjaga keamanan Kampung. Kita meringkus babi hutan tidak ada hubungannya dengan Juragan Sarkawi. Kita bukan pegawainya beliau, kita bekerja untuk masyarakat," jelas Tua Kampung.

Bersambung....

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x