Dari Pameran Tunggal Tisna Sanjaya, Pandemi Memberikan Ruang Jeda untuk Melakukan Refleksi

- 20 Desember 2020, 15:13 WIB
Perupa asal Bandung Tisna Sanjaya saat membuka pameran tunggal bertajuk Dian Lentera Budaya di Gedung Dian Theater (Bioskop) Jln. Dalem Kaum Bandung, Sabtu 19 Desmeber 2020.
Perupa asal Bandung Tisna Sanjaya saat membuka pameran tunggal bertajuk Dian Lentera Budaya di Gedung Dian Theater (Bioskop) Jln. Dalem Kaum Bandung, Sabtu 19 Desmeber 2020. /Kiki Kurnia


GALAMEDIA - Situasi pandemi yang melanda negeri ini lebih dari sembilan bulan membuat masyarakat prustasi, tak terkecuali seniman. Hampir sebagian besar proses kreatif seniman mandeg akibat pandemi Covid-19 yang seolah tak akan berhenti.

Namun tidak bagi Tisna Sanjaya. Seorang perupa asal Kota Bandung ini, justru masa pandemi Civid-19 dijadikan titik balik untuk berkreasi. Bahkan Tisna pun menggiring pandemi dijadikan titik awal kebudayaan di Kota Bandung.

Tisna menilai mewabahnya virus corona atau Vigid-19 berawal dari lokal, yakni distrik Kota Wuhan, China yang terus mewabah secara cepat keseluruh dunia kurang dari setahun.

Baca Juga: Pesan Ma’ruf Amin: Partai Politik Jangan Hanya Jadi Tunggangan Kepentingan Pribadi atau Kelompok

Dari Gedung Dian Theater bekas bioskop (lokal), Tisna berharap seluruh masyarakat untuk peduli pada gedung-gedung tua di berbagai daerah dan bisa dijadikan sebagai pusat kebudayaan.

"Pandemi memberikan waktu dan ruang jeda untuk melakukan refleksi. Kita menunda berbagai rutinitas yang selama ini menyergap kehidupan sehari-hari. Ancaman kematian telah mengalihkan perhatian kita pada hal-hal yang mendasar dalam kehidupan, seperti kebersihan dan kesehatan. Masa pandemi mendorong kita memperhatikan kembali hal-hal terdekat di sekitar kita yang selama ini hancur dan rusak, namun tersembunyi atau terabaikan begitu saja.," ungkap Tisna Sanjaya pada pembukaan pameran tunggal seni rupa bertajuk Dian Lentera Budaya di gedung bekas bioskop Dian yang berlokasi di Jl. Dalem Kaum No. 58 Kota Bandung.

Baca Juga: Pakar Kesehatan Ingatkan Jangan Kendor Cuci Tangan

Tisna Sanjaya memulai proyek Dian Lentera Budaya dari refleksinya tentang pandemi. Akan tetapi, baginya, pandemi bukan sekadar soal virus Covid-19 yang mengancam keselamatan jiwa. Ada banyak “pageblug” lain yang selama ini juga telah lama menghuni pikiran manusia, namun kita tidak menyadarinya. Kehidupan modern telah menjadikan manusia bagai mesin yang terus-menerus bekerja mendorong roda ekonomi, namun tanpa mengindahkan dampak-dampak buruknya pada lingkungan sekitar.

"Kita juga lupa pada sejarah karena dibutakan oleh imajinasi tentang masa depan. Sikap-sikap abai itu, bagi saya, adalah pageblug yang sesungguhnya," katanya.

Bagi Tisna, sudah terlalu lama masyarakat hidup dengan pandemi budaya yang menggerogoti tata-nilai dan rasa kemanusiaan kita. Ia menemukan bukti nyata pandemi itu pada persoalan degradasi lingkungan di Indonesia, pada sungai dan lahan yang tercemar oleh limbah industri, pada pohon-pohon dan hutan yang selalu terancam oleh pembangunan kota, pada punahnya situs.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x