Anosmia, Hilangnya Penciuman pada Covid-19, Meski Tak Berbahaya Tapi Harus Tetap Waspada

- 25 Desember 2020, 15:01 WIB
Ilustrasi kehilangan penciuman.
Ilustrasi kehilangan penciuman. /

GALAMEDIA - Rata-rata, banyak pasien terkonfirmasi Covid-19 memiliki gejala hilangnya indra penciuman. Hilangnya fungsi indra penciuman secara total disebut Anosmia.

Orang yang mengalami anosmia tidak bisa mencium aroma apa pun, baik aroma bunga atau parfum maupun bau tidak sedap, seperti bau busuk dan bau amis.

Anosmia pada Covid-19 ditandai dengan hilangnya kemampuan indra penciuman. Gejala ini umumnya muncul sekitar 2–14 hari setelah tubuh terpapar virus Corona.

Baca Juga: 6 Manfaat Air Tebu untuk Kesehatan, Mulai dari Menjaga Fungsi Ginjal Hingga Kurangi Risiko Kanker

Sejauh ini, dikutip galamedia dari berbagai sumber beberapa studi dan laporan kasus menunjukkan bahwa anosmia merupakan salah satu keluhan yang dapat dialami oleh penderita Covid-19, walaupun gejala ini tidak selalu muncul.

Selain infeksi virus Corona, anosmia juga bisa dialami oleh orang yang menderita kondisi lain, misalnya rhinitis, polip hidung, sinusitis, deviasi septum, dan gangguan saraf penciuman.

Penyebab Anosmia 
Anosmia umumnya disebabkan oleh pembengkakan atau penyumbatan di rongga hidung yang membuat bau atau aroma tertentu tidak bisa terdeteksi oleh saraf di dalam hidung. Selain itu, anosmia juga dapat terjadi karena adanya masalah pada sistem saraf yang berfungsi untuk mendeteksi aroma atau bau.

Baca Juga: Terkadang Murka Tuhan Ada pada Dosa Kecil, Jangan Sepelakan, Perbanyak Istigfar

Penyebab pasti mengapa Covid-19 dapat menimbulkan gejala anosmia masih belum diketahui dengan jelas. Namun, ada dugaan bahwa kondisi ini terjadi akibat peradangan di rongga hidung ketika virus Corona atau virus SARS-CoV-2 terhirup masuk ke dalam tubuh melalui hidung.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x