GALAMEDIA - Generasi masa lalu, tentunya akan mengetahui dan memahami fungsi serta nama-nama benda tradisional ini yang biasa digunakan dalam kehidupan rumah tangga yang ada di kawasan permukiman penduduk, khususnya di perkampungan.
Nama-nama barang tradisional itu di antaranya, jubung, tetenong, tampir, said, cecempeh, tolomong, boboko, cangkir kayu, cangkir bambu, emuk (cangkir besar), kendi, dan barang tradisional lainnya.
Ada juga barang tradisional itu adalah lisung, halu, jubleg, lulumpang yang biasa digunakan untuk nutu atau numbuk gabah kering, selain warga saat ini menggunakan mesin heler dengan menggunakan tenaga diesel.
Baca Juga: Diungkap Pakar, Bersandi Toledo Rusia Kembangkan Senjata Biologis Dahsyat dari Virus Mematikan
Seorang pemuda Atep Kustiwa, warga Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung mengatakan, mungkin saja bagi sebagian orang nama-nama barang tradisional itu akan terasa asing bagi para generasi muda maupun kaum milenial saat ini, yang belum mengenalnya.
"Tapi lain lagi bagi warga yang sudah berusia puluhan tahun yang tinggal di perkampungan dengan adat istiadat tradisional, mungkin saja sudah banyak yang mengenali barang-barang tradisional yang digunakan perkakas dapur tersebut," kata Atep Kustiwa, S.Pd,. M.M., kepada Galamedia di Ibun, Selasa 29 Desember 2020.
Seiring dengan waktu dan tumbuhnya regenerasi, imbuh Atep, barang-barang tradisional itu dalam pemanfaatannya diperkirakan mengalami pengurangan. Bahkan sudah banyak orang yang meninggalkan pemanfaatan perkakas dapur dari barang tradisional itu.
Baca Juga: DJP Tunjuk Enam Perusahaan dan Cabut Satu Badang Usaha Pemungut PPN
Hal itu dipicu oleh pengaruh teknologi dan pemanfaatan barang-barang modern, sehingga pemanfaatan barang tradisional, khususnya perkakas dapur mulai tergerus oleh perkembangan zaman.