The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (55)

- 11 Januari 2021, 14:14 WIB
The Adventure of Kabayan
The Adventure of Kabayan /galamedianews.com


GALAMEDIA - Pada episode sebelumnya,  Sesaat kemudian Bah Carmad kembali angkat bicara.

"Itulah alasannya kenapa bapak megatan ujang tiluaan di jajalaneun. Maksud teh susuganan we aya raratan ngeunaan anak bapak juga ari betul mah ujang teh pacarnya Nyi Iteung. Tapi mengapa bisa begitu?"

"Begitu bagaimana, Pak? Saya juga tidak tahu, mengapa saya harus jadi pacar Nyi Iteung,"

"Bukan begitu maksud bapak!" Bah Carmad garuk-garuk kepala. "Jang Kabayan tadi bilang datang ke kampung ini teh mau mencari Nyi Iteung?"

"Betul?"

"Ketemu?"

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (45)

"Hingga detik ini belum, Pak?"

"Kenapa nyarinya di Kampung Cingur, Jang?" Bah Carmad semakin penasaran.

"Begini ceritanya," Kabayan tanpa ragu-ragu menceritakan alasan kedatangannya ke Kampung Cingur. "Begitulah," tambahnya mengakhiri. Berikut lanjutannya;

"Jadi dilamar Juragan Sarkawi Nyi Iteung teh?" Bah Carmad mulai berfikir. "Lantas malah Nyi Iteungnya hilang. Mungkin karena Nyi Iteung merasa sudah punya pacar,"

"Samakah dugaan bapak dengan saya? Nyi Iteung minggat, kabur!"

"Mungkin?" Bah Carmad gelengkan kepala. "Jika demikian kejadiannya bapak semakin meragukan Juragan Sarkawi pacarnya Nyi Cicih,"

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (46)

"Kenapa?"

"Seandainya ini Sarkawi pacarnya si Nyai tidak mungkin melamar pacar ujang. Si Nyai pun tentu tidak akan setuju dimadu, jika memang sudah nikah?" dugaan Bah Carmad.

"Entahlah, Pak," Kabayan sejenak terdiam.

"Bapak sangat berterima kasih atas pertemuan ini. Setidaknya bapak punya raratan," ujar Bah Carmad. "Bapak pamit mau kembali ke Kampung Cingur,"

"Mudah-mudahan berhasil?" ujar Kabayan.

Kabayan dan kedua temannya mengantar dengan tatapan matanya, penuh harapan kedepannya bisa saling tukar pendapat lagi. Mereka pun kembali melangkahkan kaki meneruskan petualangan mencari Nyi Iteung.

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (47)

"Aing kudu ngayakinkeun? Saha ari Sarkawi yang ini?" Bah Carmad tergopoh-gopoh. Memasuki kembali gapura Kampung Cingur.

"Aing perlu ngorek katerangan ti Mang Karman nu leuwih jero. Biasanya tukang warung mah banyak tahu," gumamnya.

Tidak lama kemudian Bah Carmad telah kembali memasuki warung Mang Karman. Selain memesan minuman juga menunggu pemilik warung tidak terlalu sibuk. Guna mengetahui siapa Juragan Sarkawi?

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (48)

**

Sementara Kabayan dan kedua temannya telah jauh meninggalkan Kampung Cingur. Kini mereka telah berada di gapura Kampung Kerot.

Pagi itu banyak orang berdatangan bahkan dari luar Kampung. Ada yang sendiri-sendiri, berkelompok, bahkan bergerombol.

"Ieu kampung siga rame, Bray?"

"Namanya juga kampung pasti rame, Bro?"

"Lain kitu!"

"Bener kitu!"

"Lain?"

"Sudahlah! jangan ribut sebaiknya tanya saja warga yang datang, Euy! Dari pada tibatan kalian berantem gara-gara parebut duit, eh, omong!" tegur Kabayan.

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (49)

"Heueuh, bener, Bray!" Kemed mendekati seorang pemuda sebaya dengannya.

"Aya naon maneh? Merong wae ka urang siga rek ngajak gelut!" geram si Pemuda.


Bersambung.....***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x