Awas Hoaks Tentang Vaksinasi Covid-19 yang Bisa Sebabkan Efek Psikosomatik, Berbahaya! Ini Penjelasnnya

- 1 Februari 2021, 16:38 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menerima suntikan vaksin COVID-19 dosis kedua di Lobby Paviliun Parahyangan RSUP dr. Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung, Kamis (28/1/2021)
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menerima suntikan vaksin COVID-19 dosis kedua di Lobby Paviliun Parahyangan RSUP dr. Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung, Kamis (28/1/2021) /Humas Pemprov Jabar

GALAMEDIA - Kemajuan teknologi membuat informasi sangat mudah berseliweran detik per detiknya. Namun, tidak semua informasi itu fakta, tapu berita bohong atau hoaks.

Di saat pandemi seperti ini berita hoaks pun masih memenuhi gadget Anda. Termasuk seputar Covid-19. Misalnya ada berita, bahwa Vaksin Covid-29 mengandung chip yang dapat melacak orang yang telah divaksinasi.

Selain itu, vaksin Sinovac memiliki efek samping berbahaya, dan sederet hoaks lain tentang vaksin banyak beredar di media sosial. Berita-berita bohong ini bisa menimbulkan ketakutan dan kecemasan berlebih yang dapat menimbulkan efek psikosomatik atau efek samping palsu dari vaksinasi Covid-19 yang sebetulnya tidak ada.

Baca Juga: Hindari Konflik Setelah Menikah, Tanyakan 5 Hal Penting Ini kepada Pasangan Sebelum Memutuskan Menikah

Dirangkum galamedia, jutaan orang di seluruh dunia berharap mendapatkan vaksinasi Covid-19 secepatnya. Tapi pada saat bersamaan, banyak juga orang yang menolak divaksin.

Mereka yang menolak ini tidak semuanya kelompok anti-vaksin. Sebagian dari mereka sekadar takut karena terpapar informasi-informasi keliru yang beredar luas di media sosial maupun dari mulut ke mulut.

Mereka ragu akan keamanan dan efek samping vaksin, mengingat vaksin Covid-19 dibuat dengan pembuatannya yang luar biasa cepat.

Baca Juga: Efektivitas Vaksin Corona Bisa Ditingkatkan dengan Dua Hal Sederhana Ini dan Catat! Jangan Stres dan Depresi!

Mengingat penyebaran kasus Covid-19 yang tidak terkendali, pemerintah Indonesia memilih vaksinasi sebagai upaya pengendalian pandemi Covid-19 di Indonesia. Semua warga negara Indonesia yang termasuk dalam 70% target tidak boleh menolak untuk divaksinasi.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x