Pagelaran Layang Pangajen Bakti Dèmakan Pisah Sambut Bupati Bandung

- 16 Februari 2021, 21:08 WIB
Sejumlah penari tengah melakukan gladi bersih Pagelaran Paseban Pagelaran Layang Pangajen Bakti Dèmakan di Gedung Budaya Sabilulungan, Selasa 16 Februari 2021
Sejumlah penari tengah melakukan gladi bersih Pagelaran Paseban Pagelaran Layang Pangajen Bakti Dèmakan di Gedung Budaya Sabilulungan, Selasa 16 Februari 2021 /Kiki Kurnia

GALAMEDIA – Masa jabatan orang nomor satu di Kabupaten Bandung, Dada M Naser SH, S.Ip, M.Ip sebagai Bupati Bandung akan berakhir pada Rabu, 17 Februari 2021, sejumlah kegiatan digelar. Salah satunya gelaran Paseban Pagelaran Layang Pangajen Bakti Dèmakan.

Kegiatan tersebut akan digelar di Gedung Budaya Sabilulungan pada Rabu siang, untuk melepas (pelepasan) Dadang Naser dan Gun Gun Gunawan yang sudah habis masa jabatannya sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bandung. Untuk selanjutnya penjabat Sekda Kabupaten Bandung, Tisna Umaran akan melaksanakan tugas sebagai PLH bupati sampai ada keputusan pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih.

Pagelaran Paseban Pagelaran Layang Pangajen Bakti Dèmakan ini sebagai penghargaan terhadap kinerja Dadang Naser sebagai Bupati Bandung selama dua priode yang menjadikan Kabupaten Bandung meraih puluhan penghargaan dan kemajuan di berbagai bidang.

Baca Juga: Mengejutkan, Kemenkum HAM Nyatakan Dua Mantan Menteri Layak Dihukum Mati

Adalah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bandung bekerjasama dengan Masyarakat Seni Rakyat Indonesia (Masri) dengan melibat Cantika Studio dan Sanggar Pangbarep serta sejumlah seniman tradisional dari Kabupaten Bandung dan wilayah Jawa Barat dan artis nasional, Cakra Khan.

Acara pisah sambut Bupati Bandung ini dikemas dengan epik, sebagai ungkapan rasa terimakasih masyarakat Kabupaten Bandung serta kalangan seniman dan budayawan Kabupaten Bandung. Terlebih dengan hadirnya gedung Budaya Sabilulungan serta fasilitas lainnya yang dibangun Pemetintah Kabupaten Bandung pimpinan Dadang Naser.

Menurut Mas Nanu Muda, pimpinan Masri sekaligus konseptor acara menyebutkan, Paseban Pagelaran mangambil dari istilah tempat berkumpulnya para Bopati dalam rangka menghadap raja yang dilakukan berbarengan setiap seren tahun. Dengan kata lain kumpulan itu disebutnya Magelaran, oleh sebab di sini digelar (dijelaskan) segala hal yang berkaitan harus diterangkan oleh kedua pihak (raja dengan para bopati).

Baca Juga: Dukung Pemprov Jabar Kembangkan Wilayah Selatan, Luhut Binsar Pandjaitan: JTS Sangat Kritis Menurut Saya

"Akhir dari pada pertemuan itu, raja memberikan penghargaan atas pengabdiannya "Bakti" kepada raja dan masyarakat. Dalam menerima bakti itu, Raja memberikan "pasalin" kepada mereka yang telah berbakti. Selain "seperangkat pakaian" Raja juga memberikan "tanda mata". Bentuk tanda matanya tergantung dari yang diberikan oleh raja yang berupa emas, dan perhiasan lainnya," cerita Bah Nanu.

Halaman:

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x