Kabar Buruk, Ilmuwan Ungkap Fakta Terbaru (Jika) Hidup Tanpa Daging dan Susu

- 7 Maret 2021, 03:00 WIB
Ilustrasi sayur-sayuran, lalapan.
Ilustrasi sayur-sayuran, lalapan. /PEXELS/Magda Ehlers

GALAMEDIA - Menjalani pola makan vegan tanpa daging dan susu bisa berujung menakutkan seperti tulang yang dan kemungkinan patah tulang lebih tinggi.

Demikian diungkap sejumlah ilmuwan dalam penelitian terbaru yang menyebut praktik vegan melemahkan tulang dan meningkatkan risiko patah tulang yang menyakitkan.

Peringatan kali ini berdasar hasil penelitian German Federal Institute for Risk Assessment (BfR) yang membandingkan kesehatan tulang 36 vegan dan 36 non-vegan melalui USG.

Baca Juga: Sebut Ada Hostile Takeover Partai Demokrat, Rizal Ramli: Partai Keluarga Sulit Dapat Loyalitas Tanpa Fulus

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Minggu (7 Maret 2021) penelitian mengungkap  vegan cenderung memiliki kesehatan tulang yang lebih buruk  karena kekurangan nutrisi utama yang biasanya diperoleh dari produk hewani.

“Orang-orang selama ini beralih ke pola makan vegan tidak hanya karena faktor kelestarian hewan atau kesadaran akan masalah lingkungan tetapi juga untuk manfaat kesehatan,” kata presiden BfR Andreas Hensel.

Baca Juga: Paus Pertama yang Menjejakkan Kaki di Irak, Catat Sejarah Paus Francis Temui Sosok Agung Syiah Paling Tertutup

Bukti ilmiah menunjukkan pola makan vegan atau vegetarian dapat melindungi dari banyak penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular atau kanker.

Namun menurutnya pola makan vegan juga berpengaruh pada kepadatan mineral tulang yang ternyata menjadikannya lebih rendah.

“Ini artinya ada risiko patah tulang yang lebih tinggi, dibandingkan dengan yang omnivora,” lanjutnya.

Baca Juga: Tuntas Lakukan Penyelidikan, WHO Umumkan Asal Usul Virus Corona

Peneliti yang dipimpin pakar keamanan pangan BfR Juliane Menzel melakukan pengukuran ultrasonik pada tulang tumit 36 vegan dan 36 non-vegan

Tim menemukan rata-rata mereka yang mengikuti pola makan vegan menunjukkan  nilai USG yang lebih rendah karena kesehatan tulang yang lebih buruk dari kelompok non-vegan.

Dengan mengambil sampel darah dan urin partisipan, para peneliti juga dapat mengidentifikasi 12 biomarker yang berperan dalam pemeliharaan tulang.

Baca Juga: Moeldoko Disebut Begal Partai, Andi Arief Ungkap Surat Resmi AHY Diabaikan Polri dan Menko Polhukam

Temuan tersebut mengungkapkan bahwa kombinasi vitamin A dan B6, lisin, leusin, asam lemak omega-3, selenoprotein P, yodium, hormon perangsang tiroid, kalsium, magnesium, dan protein α-Klotho secara positif dikaitkan dengan kesehatan tulang yang baik.

Lisin adalah asam amino yang ditemukan dalam daging, ikan, produk susu, telur  dan beberapa tanaman seperti kedelai yang tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh.

Vitamin A ditemukan pada telur dan sayuran berdaun gelap, sedangkan vitamin B6 terdapat pada daging dan ikan serta kacang polong dan beberapa buah-buahan.

Baca Juga: Sebut Pernyataan Mahfud MD Berbelit-belit, Partai Demokrat Nyatakan Moeldoko Lakukan Abuse of Power

Sebaliknya, partisipan dengan tulang yang lebih sehat memiliki konsentrasi hormon yang lebih rendah yang dikenal sebagai FGF23, yang peran utamanya adalah pengaturan konsentrasi fosfat dalam plasma.

Temuan lengkap penelitian ini dipublikasikan di jurnal Nutrients.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x