Mukjizat Nabi Muhammad SAW, Bulan Terbelah di Masa Nisfu Sya’ban

- 28 Maret 2021, 21:52 WIB
Hari Ini Malam Nisfu Syaban dan Persitiwa Bulan Terbelah, Salah Satu Mukjizat Nabi Muhammad.
Hari Ini Malam Nisfu Syaban dan Persitiwa Bulan Terbelah, Salah Satu Mukjizat Nabi Muhammad. /Pixabay.com/Bessi.

Syekh Wahbah az-Zuhaili melanjutkan,

وهذا ردّ على المشركين الذين طالبوا بآية، قال المفسرون: لما انشق القمر، قال المشركون: سحرنا محمد، فقال الله تعالى: وَإِنْ يَرَوْا آيَةً يعني انشقاق القمر. ثم أكد تعالى موقفهم هذا بقوله: وَكَذَّبُوا وَاتَّبَعُوا أَهْواءَهُمْ، وَكُلُّ أَمْرٍ مُسْتَقِرٌّ أي وكذبوا بالحق إذ جاءهم، واتبعوا ما أملته عليه أهواؤهم وآراؤهم في أن محمدا صلى الله عليه وسلم ساحر أو كاهن، بسبب جهلهم وسخافة عقولهم. ثم هددهم تعالى وأخبرهم بأن كل أمر منته إلى غاية مماثلة له، فالخير يستقر بأهل الخير، والشر يستقر بأهل الشرّ

Ayat ini (وَإِنْ يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا الخ) merupakan penolakan terhadap permintaan orang-orang musyrik terhadap suatu mukjizat. Ulama mufassirin (ahli tafsir) mengatakan, ketika Bulan terbelah, orang-orang musyrik berkata, Muhammad telah menyihir kita, maka Allah berfirman ( وَإِنْ يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا الخ) yaitu mereka akan tetap berpaling meski sudah melihat mukjizat secara jelas, kemudian Allah memperjelas dengan ayat selanjutnya, (وَكَذَّبُوا وَاتَّبَعُوا أَهْواءَهُمْ) bahwa orang musyrik akan mendustakan terhadap kebenaran yang didatangkan kepadanya, dan mengikuti sikap condong terhadap keinginan dan persepsinya, bahwa Nabi Muhammad adalah penyihir dan peramal, semua itu disebabkan kebodohan dan sempitnya akal mereka. Dan Allah memberikan peringatan bahwa semua bukti sudah Allah tunjukkan pada mereka, dengan bukti yang sangat jelas. Maka kebaikan akan selalu bersama dengan orang baik, begitu pun kejelekan akan selalu bersama dengan orang jelek. (Lihat, Tafsir al-Munir, juz 27, h. 144).

Baca Juga: Ada Saja Masyartakat yang Dukung Jokowi Tiga Periode, Yunarto Wijaya: Ini Mungkin Pendukung Fanatik

Dari kejadian ini terdapat hikmah yang sangat besar yaitu, orang yang sudah menyaksikan secara langsung bukti kekuasaan Allah, dan bukti kebenaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam sekalipun, dengan sangat jelas dan sempurna, tanpa kekurangan dan kecacatan sama sekali belum tentu mendapatkan hidayah Islam, bahkan kejadian itu sama sekali tidak berfaedah bagi orang-orang yang sudah keras kepala.***

Halaman:

Editor: Dicky Aditya

Sumber: Instagram NU Online @nuonline_id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x