GALAMEDIA - Hujan lebat yang mengguyur kawasan situ Cileunca, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung tidak menyurutkan sejumlah orang untuk mengikuti Ritus Napak Tilas Cai Kahirupan, Kamis 1 - 2 April 2021.
Ritus yang digelar Masyarakat Seni Rakyat Indonesia (Masri) bersama Paguyuban Dulur-dulur Kasenian (Paduka) Pangalengan yang didukung Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung berjalan khidmat dan damai.
Diawali pembacaan doa oleh Kuncen Situ Coleunca, Bah Kosim yanga perlindungan pada Yang Maha Kuasa (Allah) dengan doa-doa hang bersumber dari Alquran untuk keselamatan prosesi Napak Tilas Cai Kahirupan dan mengambil air situ Cileunca. Bah Kosim pun tak lupa meminta izin pada para sepuh dan pini sepuh setempat dan leluhur Situ Cileunca.
Baca Juga: Bu Nawang Pingsan dan Sakit Parah? Sinopsis dan Link Streaming Putri untuk Pangeran 2 April 2021
Ritus dipimpin Bah Nanu atau Mas Nanu Munajar (Masri) diiring kidung salamet oleh Bah Roni (Paduka). Hampir 45 menit ritus Napak Tilas Cai Kahirupan yang diakhir pengambilan air Situ Cileunca.

Empat gadis cantik, begitu doa selesai langaung menuju bibir situ didampingi Bah Nanu dan Bah Kosim sebagai kuncen. Air situ Cileunca kemudian dimasukan ke dalam lodong (wadah air dari bambu) melalui a-angsretan. Setelah terasa cukup, air itu kemudian dibawa ke daerah Cisewu Garut.
Sebelumnya, Ritus Napak Tilas Cai Kehirupan ini diawali dengan prosesi yang hampir sama dilaksanakan di mata air Ciendog, Kota Bandung. Kemudian dilanjutkan ke mata air Sungai Citarum atau dikenal Cisanti KM 0 di Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung
Di sini terdapat tiga sumber mata air yang berbeda, seperti mata air Citarum dan mata air Kahuripan. Pengambilan air pun sama dengan ritus yang sebelumnya diberi izin oleh kuncen setempat dan berlanjut ke Situ Culeuca dan berakhir di Pesisir Pantai Ranca Buaya, Garut.
Baca Juga: Soal Pernyataan Ngabalin, Rocky Gerung: Ngabalin Resah, Moeldoko Memang Mau Berhenti