GALAMEDIA - Ngabuburit merupakan salah satu tradisi yang tak lepas dari aktivitas selama bulan Ramadhan di Indonesia.
Lalu, apa sebenarnya ngabuburit dan bagaimana awal mula tradisi ini muncul di masyarakat?
Yuk, simak ulasan mengenai pengertian ngabuburit serta sejarah di balik tradisi Ramadan khas Tanah Air ini!
Baca Juga: Bahaya! 4 Penyakit Ini Bisa Hinggapi Tubuh Kita Karena Sering Tidur Setelah Sahur
Istilah ngabuburit berasal dari bahasa Sunda. Menurut Kamus Bahasa Sunda yang diterbitkan Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), ngabuburit secara lengkap terambil dari kalimat "ngalantung ngadagoan burit". Artinya, bersantai-santai sambil menunggu waktu sore.
Kata dasar ngabuburit sendiri adalah "burit" atau sore. Ini dikarena ngabuburit memang dilakukan sore hari menjelang jam berbuka puasa.
Baca Juga: Sambut Ramadhan, Gubernur DKI Jakarta Lakukan Kerja Bakti untuk Membersihkan Masjid
Banyak yang berpendapat secara morfologi kata ngabuburit berasal dari kata "burit" saja sehingga bisa diartikan secara sederhana menjadi "menunggu waktu sore".
Seiring populernya istilah ini, ngabuburit kemudian banyak digunakan di berbagai daerah.
Namun ada pula beberapa tempat yang tetap menggunakan istilah daerahnya masing-masing seperti "malengah puaso" di Minang yang berarti melakukan kegiatan untuk mengalihkan rasa haus dan lapar karena berpuasa.
Baca Juga: FISIP Unpas Gandeng Konsultan Kesehatan, untuk Siapkan Rencana Pembelajaran Tatap Muka
Ngabuburit di Indonesia umumnya dilakukan dengan berbagai kegiatan khas di bulan Ramadan seperti pesantren kilat, berburu takjil di pasar-pasar kaget hingga wisata religi atau kegiatan sosial lainnya.
Apa pun itu, mari ngabuburit yang bermanfaat sekaligus menambah makna ibadah kita. Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1442 Hijriah! ***