Hukum Ghibah atau Membicarakan Aib Orang di Bulan Ramadhan, Apakah Batal Puasanya? Ini Penjelasannya!

- 14 April 2021, 09:13 WIB
Ilustrasi ghibah.
Ilustrasi ghibah. /Pexels/Masood Aslami

GALAMEDIA – Saat berpuasa, umat muslim tidak hanya menahan lapar saja, namun diharuskan juga menahan nafsu, termasuk perkataan.

Menjaga perkataan mengacu pada menghindari ghibah atau membicarakan  aib orang lain.

Ghibah merupakan salah satu tindakan tercela yang tidak dibenarkan dalam Islam, baik dalam kondisi sedang berpuasa ataupun saat tidak sedang berpuasa.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 14 April 2021: Mama Rosa Tidak Izinkan Makam Roy Dibongkar, Ini Rencana Aldebaran

Karena sudah kebiasaan, ghibah seringkali dilakukan secara tidak sengaja. Hal ini cukup sulit untuk dihindari. Lantas apakah ghibah membatalkan puasa?

Dikutip Galamedia dari NU Online, Syekh Said Muhammad Ba’asyin dalam Kitab Busyrol Karim memaparkan keterangan berikut.

"Dusta dan ghibah semestinya dijauhi terutama oleh mereka yang sedang berpuasa, meskipun menjauhi dua sifat tercela itu pada substansinya memang wajib".

Baca Juga: Nadya Mustika Rahayu Lahirkan Anak Pertama Saat Positif Covid-19, Rizki 2R: Minta Doanya

"Sekalipun keduanya terpaksa dibolehkan untuk kepentingan mendamaikan pihak bertikai atau kepentingan bercerita terkait penganiayaan yang dilakukan seseorang, maka orang yang berpuasa sebaiknya menghindari dua jalan tadi." Demikian ditulis Syekh Said Muhammad Ba’asyin.

Sama seperti berkata dusta, ghibah adalah perbuatan yang dapat merusak pahala puasa, sebagaimana hadis Rasulullah SAW, yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.

"Orang yang tidak menjauhi perkataan dusta dan mengamalkan dustanya, maka tidak ada hajat bagi Allah untuk menilai puasanya di mana ia bersusah payah seharian menjauhi makanan dan minuman."

Baca Juga: 12 Kasus Covid-19 Kembali Muncul di China, Sejumlah Kasus OTG tak Diakui Pemerintah

Sehingga, sangat disayangkan, apabila kita sudah menahan haus dan lapar seharian, namun puasa kita tak ada nilainya di mata Allah SWT karena tidak bisa menahan diri untuk berghibah.

Dapat disimpulkan ghibah tidaklah membatalkan puasa, begitu pula dengan namimah (mengadudomba), mencela, dan berdusta. Namun semua itu menodai puasa dan mengurangi pahala.

Semuanya tentu akan sia-sia. Maka dari itu jauhilah sifat tercela, baik saat kita sedang berpuasa ataupun tidak.***

Editor: Mia Fahrani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x