GALAMEDIA - Saat berbuka puasa dan sahur di bulan Ramadan dianjurkan mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat, di antaranya air putih.
Dikutip Galamedia dari berbagai sumber, minuman yang berpotensi menyebabkan ketidaknyamanan di tubuh lebih baik tidak dikonsumsi.
Lalu bagaimana dengan penikmat kopi di bulan Ramadhan?
Baca Juga: Terkait Jual Beli Jabatan di Kemendes, Eks Ajudan Gus Dur: Sebaiknya Menteri Segera Mengundurkan Diri
Puasa bukanlah penghalang bagi pencinta kopi untuk tetap menikmati kafein.
Penikmat kopi aktif sering merasakan pusing dan lelah jika sehari saja tidak meminumnya.
Sebagian orang mengeluhkan hilangnya ritual minum kopi di pagi hari yang tak bisa dilakukan selama Ramadhan.
Lalu mengapa minum kopi harus dihindari atau dikurangi saat bulan puasa?
"Kalau kopi kita minum ketika berbuka puasa risikonya terjadi peningkatan asam lambung, kalau kita konsumsinya sahur sifatnya diuretik, jadi kita lebih cepat mengalami dehidrasi," ujar ahli nutrisi dari PERSAGI, Dr Rita Ramayulis, DCN, M.Kes.
Dan kapan saat yang tepat bagi pencinta kopi agar dapat menikmatinya saat bulan puasa?
1. 1-2 jam setelah buka puasa
Bagi pencinta kopi, sebaiknya hindari minum kopi dalam keadaan perut kosong. Kadar kafein yang tinggi dari kopi akan meningkatkan pelepasan asam lambung, terutama bagi penderita maag.
Perut bisa kembung dan sakit melilit.
Bagi penimum kopi aktif yang tidak memiliki masalah lambung, minum dalam keadaan perut kosong tidak masalah. Tapi, sebaiknya kopi dinikmati sekitar satu hingga dua jam setelah berbuka.
Untuk penderita maag, kopi jenis Arabika lebih aman karena kadar kafeinnya rendah.
2. Pada malam hari
Tak perlu khawatir buat kamu yang mendapat ajakan teman untuk ngopi malam-malam setelah tarawih misalnya.
Decaf coffee atau kopi tanpa kafein bisa jadi pilihan kalau kamu tidak ingin tidurmu terganggu.
3. Saat sahur dan menjelang imsak
Bagi penikmat kopi yang biasa minum kopi di pagi hari, minum secangkir kopi saat sahur juga sama efeknya.