"Alhamdulillah pandemi Covid-19 memaksa saya bekerja di rumah dan banyak belajar dan ikhtiar," katanya.
Daniel Guna Nugraha menuturkan, wisata alam akan menjadi wisata unggulan. Ia pun mendorong pengembangan desa wisata sesuai dengan potensi yang ada di desa tersebut secara alami.
Di antara peserta berharap, pariwisata harus ramah terhadap disabilitas.
Sementara itu, Camat Ciparay Gugum Gumilar mengatakan, pelaksaan event tak lepas dari proses perijinan.
Baca Juga: Gelar Sekolah P3SPS, KPID Jabar Dapatkan Apresiasi dari Komisi I
"Permasalahan datang disaat pandemi Corona hadir, membawa dampak di semua sektor," ujarnya.
Ia pun mengungkapkan proses perijinan dalam pelaksanaan event di lapangan, sempat menjadi dilema bagi pemerintahan setempat.
"Jangan sampai bisnis dalam penyelenggaraan event, tidak berjalan karena faktor tadi atau kondisi yang masih pandemi Covid-19. Saat mengeluarkan rekomendasi, supaya pihak penyelenggara event menerapkan prokes. Soalnya, kami juga enggak memonitor penyelenggaraan dari awal sampai akhir," tuturnya.
Untuk itu, katanya, pengembangan desa wisata bukan hal yang mustahil. "Kita harus merubah mindsite kepala desa dalam pengembangan potensi desa wisata. Supaya kepala desa dilibatkan untuk sama-sama berpikir secara terbuka dalam pengembangan potensi di desa," ujarnya.
Kabid Promosi dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung Vena Andriawan mengatakan, pihaknya siap mendorong para kepala desa untuk merubah mindsite dalam pengembangan desa wisata.