Disparbud Kabupaten Bandung Terjunkan Tim ke Lokasi Wisata Evaluasi Penerapan Prokes

- 25 Mei 2021, 07:25 WIB
Bupati Bandung Dadang Supriatna bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Bandung saat meninjau langsung objek wisata Ciwidey Valley di Rancabali Kabupaten Bandung, Minggu 16 Mei 2021.
Bupati Bandung Dadang Supriatna bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Bandung saat meninjau langsung objek wisata Ciwidey Valley di Rancabali Kabupaten Bandung, Minggu 16 Mei 2021. /Engkos Kosasih/Galamedia/



GALAMEDIA - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung H. Yosep Nugraha mengatakan, berdasarkan  monitoring di lapangan, kunjungan wisatawan ke sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Bandung relatif normal pada beberapa hari terakhir ini.

"Tidak terjadi lonjakan kunjungan wisatawan dalam beberapa hari terakhir ini, jika dibandingkan dengan setelah beberapa hari libur Lebaran," kata Yosep ketika dihubungi Galamedia, Senin 24 Mei 2021.

Ada informasi yang menyebutkan terjadi kerumunan di lokasi wisata, ia mengaku akan menglarifikasinya.

Baca Juga: Resmi! Pep Guardiola Pastikan Sergio Aguero Merapat ke Barcelona

"Apakah itu kerumunan atau banyak orang? Kan beda. Kalau banyak orang, meski banyak orang dan masih bisa jaga jarak, dan memenuhi kapasitas yang diatur oleh pemerintah, itu tak masalah. Yang tidak boleh itu, jumlah orang banyak dan tak bisa menjaga jarak minimal 1 meter," tutur Yosep.

Terkait dengan kondisi wisata di Kabupaten Bandung itu, katanya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung akan mengevaluasi dengan Satgas Covid-19 Kabupaten Bandung.

"Tidak menutup kemungkinan, kunjungan wisatawan di beberapa titik mengalami peningkatan karena minat masyarakat berbeda-beda," tutur Yosep.

Baca Juga: Personel Super Junior Kenakan Baju Batik Rancangan Ridwan Kamil, Batik Komar: Artis Korea Saja Mau

Ia pun mengungkapkan sangat memungkinkan destinasi wisata di lokasi indoor untuk dilakukan pemeriksaan swab antigen dan itu wajib dilaksanakan. Hal itu untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Tapi di luar ruangan diharapkan menerapkan prokes Covid-19 yang ketat, tanpa kewajiban pemeriksaan swab antigen," katanya.

Dikatakannya, kebanyakan destinasi wisata di Kabupaten Bandung sifatnya outdoor.

"Penerapan prokes Covid-19 menjadi salah satu yang harus diketatkan," katanya.

Menurutnya, untuk mengendalikan tingkat kunjungan wisatawan, yaitu bisa dengan cara pemesanan tiket masuk secara online.

Baca Juga: Pascalibur Lebaran, Jabar Lakukan 3.400 Tes Covid-19 Acak Per Hari

Misalnya, wisatawan yang akan berkunjung ke salah satu objek wisata dengan cara online sehingga pembatasan kunjungan bisa diketahui sejak awal.

"Jumlah kuota bisa diatur sesuai dengan batas kapasitas maksimal  ruangan yaitu 50 persen. Kalau sudah 50 persen, tidak bisa lagi menerima kunjungan atau pemesanan tiket melalui online," katanya.

Ia mengungkapkan kolam renang air panas maupun kolam renang air dingin menjadi pembahasan pada rapat  evaluasi dengan Satgas Covid-19.

Baca Juga: Rapid Test di Sukabumi, 10 Wisatawan Positif Covid-19

"Ketentuan kolam renang itu tidak bukan oleh panas atau dinginnya air tersebut. Tetapi oleh kadar disinfektan terhadap airnya. Dingin juga bisa aman. Kolam renang boleh beroperasi dengan prokes tertentu dan obat-obatan untuk airnya harus memenuhi pH-nya 7-8," ungkapnya.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x